Nak..!! coba lihat bintang yg bersinar paling terang diatas sana, seraya tanganya berherak mengalungkan sejadah merahnya ke leher yang sedari tadi ia pegang, sebelum tanganya mengarah kelangit menunjuk satu bintang diantara beberapa bintang yang nampak di malam itu.
“lihat...Itu yang namanya bintang timur”
Planet yang paling terang yang kita sebut Bintang Timur itu muncul di ufuk barat saat maghrib atau di ufuk timur saat pagi. Bintang Timur itu bintang yang memancar dengan sinar yang terang menjelang pagi ketika bintang-bintang lain tampak meredup.
Sambil menatap si “bintang timur” pemuda tanggung umur belasan itu cuman bisa terdiam dan sesekali mngeluarkan suara “ooh … iya pak yah” mendengar kan penjelasan lincah yang keluar dari mulut seorang bapak awal lima puluhan itu. Jauh dilubuk hati Pemuda tanggung itu dia sangat bangga memiliki seorang bapak yang berwawasan luas, walau hanya seorang imam sebuah mushollah kecil di sebuah kompleks perumahan sebuah instansi dimana ia pernah bertugas.
Sejak malam itu, pemuda tanggung itu selalu melihat langit saat malam menyapa. Teringat sepotong cerita dari mulut seorang lelaki bersahaja yang suka tersenyum itu. Dia memang benar, bintang kejora si bintang timur adalah bintang yang paling terang. Di antara bintang-bintang yang berpendar di seluruh kanvas langit, hanya bintang kejora yang bersinar paling indah, paling terang dan mandiri.
Kalau dulu beliau bilang, Kejora adalah bintang yang mandiri, kini si pemuda tanggung yang telah beranjak dewasa itu, tahu kenapa. Karena Kejora selalu sendiri, walau terpisah dari bintang-bintang yang lain tapi ia tetap melaksanakan tugasnya untuk berpendar. Tetap bersinar, tetap cemerlang, dengan sekuat tenaga yang ia punya. Tak peduli, meski sendiri. Ia tetap menyinari. Bintang Kejora, si Bintang Timur…
Bapakku, setelah bertahun-tahun kini anakmu pria tanggung yang dulu bersamamu berjalan selepas dirimu menjalankan “dinas” malammu di mushollah itu,.. kini baru tersadar, dirimulah sebenarnya si “bintang timur” bagi kami,... Dirimulah yang selama ini berpendar, bersinar dan menjadi patokan serta tempat bertanya, bagi kami anak2mu,.. dan semoga kelak aku juga bisa menjadi “bintang timur” buat anak-anakku, istriku, keluargaku, dan juga bagi bangsa dan negaraku.… amin!!
Kuala Lumpur, 31, May.2011
Memoar Anaknya Pak Hamuddin
0 comments:
Post a Comment