Pages

Tuesday, October 28, 2008

Karakter Berdasarkan Urutan Kelahiran


Teory urutan kelahiran membahas generalisasi personaliti yang disebabkan oleh perbedaan urutan kelahiran anak. Biasanya pembahasan ditekankan dengan basis 3 bersaudara : Sulung, Tengah dan bungsu. Alfred Adler, seperti para ahli psychoanalytic lainya merumuskan teori ini berbasiskan riset dan pengalamanya dengan pasien-pasien neurotic yang ditanganinya. Jadi seperti apakah pandangan psychoanalitic pada urutan kelahiran...
Adler merumuskan atau lebih tepatnya menyimpulkan berbagai karakter berdasarkan urutan kelahiran si anak yakni:
.......

a. ONLY
Family Situation;Birth is a miracle. Parents have no previous experience. Retains 200% attention from both parents. May become rival of one parent. Can be over-protected and spoiled.
Child's Characteristics;Likes being the center of adult attention. Often has difficulty sharing with siblings and peers. Prefers adult company and uses adult language.

b. OLDEST
Family Situation;Dethroned by next child. Has to learn to share. Parent expectations are usually very high. Often given responsibility and expected to set an example.
Child's Characteristics;May become authoritarian or strict. Feels power is his right. Can become helpful if encouraged. May turn to father after birth of next child.

c. SECOND
Family Situation;He has a pacemaker. There is always someone ahead.
Child's Characteristics;Is more competitive, wants to overtake older child. May become a rebel or try to outdo everyone. Competition can deteriorate into rivalry.

d. MIDDLE
Family Situation;Is "sandwiched" in. May feel squeezed out of a position of privilege and significance.
Child's Characteristics;May be even-tempered, "take it or leave it" attitude. May have trouble finding a place or become a fighter of injustice.

e. YOUNGEST
Family Situation;Has many mothers and fathers. Older children try to educate him. Never dethroned.
Child's Characteristics;Wants to be bigger than the others. May have huge plans that never work out. Can stay the "baby." Frequently spoiled.

f. TWIN
Family Situation;One is usually stronger or more active. Parents may see one as the older.
Child's Characteristics;Can have identity problems. Stronger one may become the leader.

g. "GHOST CHILD"
Family Situation;Child born after the death of the first child may have a "ghost" in front of him. Mother may becime over-protective.
Child's Characteristics;Child may exploit mother's over-concern for his well-being, or he may rebel, and protest the feeling of being compared to an idealized memory.

h. ADOPTED CHILD
Family Situation;Parents may be so thankful to have a child that they spoil him. They may try to compensate for the loss of his biological parents.
Child's Characteristics;Child may become very spoiled and demanding. Eventually, he may resent or idealize the biological parents.

i. ONLY BOY AMONG GIRLS
Family Situation;Usually with women all the time, if father is away.
Child's Characteristics;May try to prove he is the man in the family, or become effeminate.

j. ONLY GIRL AMONG BOYS
Family Situation;Older brothers may act as her protectors.
Child's Characteristics;Can become very feminine, or a tomboy and outdo the brothers. May try to please the father.

k. ALL BOYS
Family Situation;If mother wanted a girl, can be dressed as a girl.
Child's Characteristics;Child may capitalize on assigned role or protest it vigorously.

l. ALL GIRLS
Family Situation;May be dressed as a boy.
Child's Characteristics;Child may capitalize on assigned role or protest it vigorously.
.........
Hanya sebatas teori, tapi dari analisa diatas, kita setidaknya bisa mengetahui gagasan utama teori Alfred Adler, psikolog asal Austria yang meneliti tentang karakter anak berdasarkan urutan kelahiran di dalam keluarga. Jadi, anak sulung, anak bungsu, anak tunggal, anak kembar, dan yang lainya masing-masing memiliki kecenderungan karakter yang berbeda-beda kalau menurut teori Alfred Adler.

Walaupun penelitian-penelitian yang lebih baru menyimpulkan bahwa faktor urutan kelahiran kenyataannya hanya berpengaruh kecil, tetap menarik bagi guru, orang tua maupun calon orang tua untuk mengetahui hal seperti ini. Di antara hal-hal yang disebutkan sebagai faktor penting pembentuk karakter anak adalah pendidikan, pola asuh orang tua dan posisi ekonomi maupun sosial sebuah keluarga.

BAGAIMANAKAH pandangan agama Islam terhadap persoalan ini?
Dr. K.H. Miftah Faridl berpendapat, secara psikis tentunya ada perbedaan karakter antara masing-masing anak. Akan tetapi, secara agama Islam, mereka itu berbeda hanya pada taraf ketakwaannya ke hadirat Allah SWT. Artinya, orang tua perlu mendorong masing-masing anaknya agar selalu bertakwa kepada-Nya.

"Kalaupun kita mesti mentoleransi perbedaan penyikapan, yang perlu dibedakan adalah perbedaan dorongan motivasi dan mungkin juga sarana bagi anak-anak dalam rangka menjadi orang yang bertakwa ke hadirat Ilaahi Rabbi,".

Selain itu, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 14 dan An Nahl ayat 72, sesungguhnya manusia memang diberi kecenderungan mencintai anak-anak dan hal itu merupakan hadiah, rezeki, atau perhiasan dari Allah SWT. "Sesungguhnya anak-anakmu adalah hadiah bagi kamu." (H.R. Ibn Majah)

Apa sikap orang tua terhadap anak-anak? Apakah orang tua harus adil terhadap semua anak?
Diriwayatkan dari para penyusun kitab Sunan, Imam Ahmad, dan Ibn Hibban dari Al Nu'man bin Basyir, bahwa Rasulullaah bersabda," Bersikaplah adil terhadap anak-anakmu, bersikaplah adil terhadap anak-anakmu."

Sementara itu, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Anas bin Malik, Rasulullaah bersabda, "Barangsiapa yang memelihara dua anak perempuan sampai mereka menginjak dewasa, maka pada hari kiamat nanti aku dan dia seperti ini, sambil mengacungkan kedua jarinya."

Dalam hadis yang diriwayatkan Al Baihaqi, Rasulullaah bersabda, "Hak anak atas orang tuanya adalah mendapat pengajaran Al Kitab (Alquran), cara berenang, dan tidak diberi rezeki kecuali yang baik."

Yang sering jadi persoalan dan cenderung kurang diperhatikan oleh para orangtua adalah lemahnya keinginan orangtua untuk memenuhi hak-hak anak, baik itu sulung, tengah maupun bungsu sesuai dengan tuntunan dalam syariat Islam. Acapkali di tengah masyarakat, yang diwarnai fenomena orangtua karir, anak sulung, tengah maupun bungsu merupakan hasil ”dididikan” pembantu rumahtangga yang minim pengetahuannya. Akibatnya, anak sulung, tengah maupun bungsu merupakan ”produk” hasil bentukan pembantu rumahtangga, yang mana anak-anak tersebut tumbuh dan berkembang namun kurang selaras dengan konsep pendidikan yang diharapkan orangtuanya.

Anak Anda Adalah Anugrah Anda, Dan Anda Adalah Anugrah Didalam Keluarga Anda.
Semoga Anda mengetahui posisi Anda.......


Ref: Taken from Many Sources