Pages

Friday, September 10, 2010

Cukur-cukuran di Malam Takbiran


Rindu yang menggelora...kalau bisa di simpulkan sih itulah perasaan yg terjadi pada saat itu...bagaimana tidak ...malam ini adalah malam takbiran boo!!....

Malam yang seharusx dihabiskan bersama keluarga dekat untuk menantikan datangx saat2 fitrah di hari yang fitri ... yakni lebaran idul fitri..... rindu yang teramat sangat mengingat ini semenjak di KL +2 taon di Batam, sy blum prnah pulang untuk merayakan malam takbiran dan ber-Idul Fitri di rumah bersama ibu bapak dan saudara-saudari saya.... namun apa mau dikata..inilah "tuntutan peran" dalam naskah kehidupan saya..... maka saya masih harus memainkan peran sebagai mahasiswa rantau yg belum bisa pulkam ke kampung halaman.....


Sedikit flashback kalau mengingat masa2 dulu,..biasax malam takbiran saya bersama kawan2 remaja masjid ikut takbiran keliling kampung atw teriak2 di mushollah kompleks kami yaa saya nyebutx teriak2 soalx lafal ;takbir, tahmid and tahlil waktu takbiran kami nggak jelas2 amat..jadi lebih mirip teriak2 atw lebih parah lagi mirip suara kucing minta kawin..hehee.. kalau yg ini mah hyperbola sih...


Nah memory di masa lalu itu yg coba sy rengkuh sedikit di tanah rantau ini… sekedar informasi… walaupun Malaysia ini mencetuskan diri sebagai negara Islam tpi perayaan takbiranya gak semeriah di Indonesia…. Namun itu tidak mengecilkan hati saya untuk mencari “nuansa takbiran” di KL…

Berkat kemampuan provokatif sy yang diatas rata2..hehehe akhir sy berhasil ngomporin seorang kawan untuk mau menemanin mencari nuansa takbiran langsung di masjid negara Malaysia… berharap di masjid istiqlalnya Malaysia ini kami bisa menemukan pengobat rindu di malam takbiran, maka berngkatlah kami berdua soalx kawan2 yg laen sdh pada mudik balik ke Indonesia , atw ada acara masing..

Setiba di Masjid Negara kami langsung ikut jemaah sholat Isya,.. dan selepas sholat isya… takbiranpun dimulai…. Semua jemaah pada khusyu mengikuti alunan takbir, tahlil dan tahmid yng di lantunkan… tak terasa air mata ini menetes bersamaan lantunan ayat kesyukuran serta ayat2 yg memuji Allah ketika itu… sedih, syahdu tertegun ketika kalimat2 itu terdengar membahana di seantero masjid…. Sedih karena teringat keluarga, juga sedih karena sudah akan segera berpisah dengan bulan suci Ramadhan, sedih karena harus menghabiskan lagi bulan puasa yg ntah apa tahun depan masih diberikan umur panjang agar bisa menjalaninya lagi…. Syahdu karena terlena oleh lantunan merdu sang bilal dan imam yg saling berganti memimpin lantunan ayat2 Allah itu… dan tertegun karena mengingat akan dosa2 dan amal yg cuman dikit buat bekal nanti di akhirat…. Ooh Allah berikan aku kesempatan agar bisa menjalani ramadhanmu ini sampai cucuku-bercucu..yaa Allah Agar amalanku banyak dengan berjalanya waktu….

Sedih sih ketika itu…malah kesanx mellow…tapi yang buat seruu…kami masuk TV oiiyyy,..ternyata acara itu diliput oleh station televisi Malaysia RTM1 dan RTM3 …yaa sejenis TVRI kalau di Indonesia… tapi itu bukan alasan kami sesunggukan dan terisak-isak menangis biar pak kameramen menyorot kami…. Yg jelas kami sedih malam itu dan juga hepi coz’ bisa masuppp tipi…hehehe

Nah selepas acara takbiran atw acara2 yg dilakukan di masjid biasax di masjid2 manapun di m’sia meneyediakan makanan dan minuman buat jamaah… ini salah satu agenda acara favorit kami…makan2…

Selepas balik dri takbiran di masjid Negara,… saya ke markas kawan2 di LT.7 apartment Taman Bukit Angkasa…selain silaturahim, ngatur strategi buat sholat ied esok juga mau minta tlg di cukurin sama kang Asep, kawan yg multi talented itu… soalx dia bukan hanya jago nyukur, banyak hal laenx yg bisa bikin iri orang…hehehe

Namun apa nyana kang Asep ternyata memilih mudik lebaran kali ini trus dari info yg saya denger…dia juga sengaja balik ke Indo biar bisa meminang kekasih idamanx… dan terbukti beberapa hari selepas dia balik ke indo..status di FBnya berubah dari single ke engaged…selamat yah kang…barakollah!!

Untunglah masih ada Mas Elit, ustad lulusan Gontor yang sedang menyelesaikan Thesis masterx di jurusan Quran hadits Univ. Malaya,..ustad muda ganteng yg selalu sumringah inipun ku todong biar bs mencukur rambutku malam itu,.. hehehe…ada dua alasan kenapa sy mau mencukur rambut sy ketika itu..pertama biar esok ketika Lebaran kelihatan lebih fresh trus yg kedua dalam rangka penghematan… hehehe

Dan ternyata tangan dingin mas Elit menghantarkan aku ke gerbang “lebih ganteng” dari tampilan sebelumnya..hehehe ….kalau bukan sya yg muji diri sendir trus siapa lagi dong…hahaha www.narsis_mode.on

Nah kebetulan ketika itu sahabat saya yg tak kalah gantengx dengan saya mas Zainal yang sebelas dua belas alasannya dengan saya …..pengen juga di cukur sama mas Elit artinya no. antrian dia selepas saya..hehe tapi krn sy ngelihat mas Elit sdh kecapean selepas mencukur saya..maka saya menawarkan bantuan agar saya saja yg ngecukur rambutnya… dan dia mau aja saya cukur.. nah inilah awal dari penyesalanx dia selama berminggu2 kedepan..hehehe

Akhirnya selepas bergelut sampai jam 2 pagi akhirx sy berhasil meneyelesaikan operasi pangkas rambut pertama saya setelah bertahun2 nggak pernah lagi memangkas rambut orang…dan hasilx “cukup mengecewakan”…. Hehehe… mas Zainal nggak bertambah gantengnya….. untung dianya adalah salah satu lulusan terbaik pesantren Gontor jadi masalah bersabar dia sangat paham..hehehe sambil mengucapkan “thank you” dia mengamati rambut barux yg mirip Leonardo di Caprio lepas ketiban tangga di cermin..saya yakin dalam hati di pasti bilang “ini yg terkahir kalinya sy mau dicukur sama bang budi”….hehehehe…sorry dorry morry mas yaa,... tapi dikau cukup ganteng kok dimataku .. hehe


Memory malam takbiran 2010 di KL

Budi Hamuddin

Wednesday, September 1, 2010

Apa kita Indonesia dan Malaysia, mau berperang……WHO KNOWS??



Lagi bulan Ramadhan kok gontok-gontokan, sedang puasa kok hujat-hujatan, “Sepertinya kita sedang diadu domba, bener nggak bud??”….. Itulah sepenggal kalimat melalui telepon yang saya terima dari seorang dosen senior di sebuah institusi pendidikan tinggi di pekanbaru yang menelpon katanya selepas dia shalat taraweh, seorang sahabat yang mencoba mencari tahu keberadaan kawannya di tengah hiruk pikuk panasnya pemberitaan media di Indonesia tentang konflik bilateral Malaysia dan Indonesia. Sekedar informasi ini adalah telepon yg kesekian kalinya dari Indonesia, belum lagi sms-sms serta inbox di jejaring sosial dengan nada yang sama, entah sdh berapa kawan yang mempertanyakan mengenai kabar kami dan situasi terkini di Malaysia dalam kurun waktu beberapa hari ini, terlebih-lebih hari ini adalah 31 Agustus bertepatan dengan HUT kemerdekaan Malaysia yang ke.53.

Situasi di tanah air saat ini mungkin sedang panas-panasnya mengenai hubungan Indonesia dan Malaysia, dua negara yang bertetangga dan serumpun yang semakin renggang dengan berbagai polemik yang berkepenjangan. Situasi ini semakin memanas dengan peristiwa ditangkapnya tiga pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) oleh Marine Police Malaysia (MPM) 13 Agustus lalu di perairan Tanjungberakit Bintan Kep.Riau, yang di perparah dengan blow up besar-besaran di sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik di tanah air, blow up besar-besaran ini semakin bertambah parah karena juga didukung dengan pernyataan-pernyataan dengan nada-nada yang panas serta provokatif baik dari sejumlah elemen masyarakat, anggota parlemen, pemerintah serta petinggi-petinggi TNI, dan semuanya mengarah kepada konfrontasi atau konflik senjata …..melihat berita-berita tersebut timbul satu pertanyaan buat kita semua ”Apa kita memang sudah mau berperang dengan Malaysia???”

Sebelum menjawab pertanyaan diatas ada bagusnya kita sedikit berfikir mengenai “untung-rugi” jika perang antara Indonesia dan Malaysia terjadi. Perang antara 2 negara serumpun yang acap kali di sebut “Adik-kakak” itu meletus. Naah!! Oleh karena itu Saya akan mengajak kawan-kawan semua mulai berfikir siapa sih yang akan diuntungkan jika Negara kita yang kita sayangi Indonesia berperang melawan Malaysia...???

Apakah negara kecil yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia yg kerap mencuri pasir-pasir di Kepulauan Riau untuk perluasan daratanya, yang sering melindungi para koruptor-koruptor Indonesia ketika lari kesana, yang akan diuntungkan ???….

Apakah negara adidaya produsen senjata, yang senjatanya akan laku keras jika kedua negara serumpun ini berperang, yang akan diuntungkan???,… atau

Apakah orang-orang kita sendiri para pejabat kita sendiri atau pengusaha dari kita sendiri yang jika terjadi konflik akan diuntungkan dengan adanya proyek-proyek dengan dana yang besar.???...

Who knows???

Ataukah ini jangan-jangan hanya pengalihan isu dari beberapa kasus besar yang terjadi di tanah air seperti berbagai skandal perampokan uang rakyat melalui kasus BLBI, Bank Century, Rekening Gendut Polisi, kenaikan BBM & harga bahan pokok, Penangkapan Susno Duadji, buruknya birokrasi dan pelayanan publik, maraknya korupsi, serta pelemahan KPK…

Who knows??

Dengan adanya isu panas menyangkut kurang harmonisnya hubungan Indonesia-Malaysia “mungkin” jauh lebih efektif membuat rakyat jadi lupa terhadap penipuan, pembodohan dan perampokan uang rakyat yang telah, sedang dan akan berlaku di RI, termasuk isu akan naiknya Tarif Dasar Listrik. Bukankah isu “kaos nasionalisme yang kesempitan” seperti ini jauh lebih efektif untuk menjadi pengalihan isu, karena isu-isu yang lain seperti isu penangkapan AB Baasyir, isu vcd porno artis, isu teroris, isu FPI dan sebagainya dinilai kurang berhasil.

Who knows?? …

Ataukah ini cuman permainan dari sebuah skenario agar meluluskan beberapa proyek besar yang berhubungan dengan pertahanan keamanan serta akan dibangunnya sebuah gedung mewah untuk anggota parlemen bersidang…

Who knows?? …

Namun yang pasti jika ada diantara hipeotesa diatas ini yang benar, maka kita yang ikut larut ber-emosi-ria dalam konteks yang kita anggap nasionalisme dan patriotisme, benar-benar sudah di kadalin di bohongi dan di tipu mentah-mentah dengan pengalihan isu ini. Isu memanas-manasi hubungan Indonesia-Malaysia. dua negara muslim Melayu serumpun yang bertetangga yang kaya dengan SDM & SDA agar tidak menjadi sebuah kekuatan kompak yang kelak bisa menyaingi dominasi Barat, atau isu memanas-manasi hubungan kedua negara ini bertujuan sebagai bagian dari sebuah skenario pelanggengan kekuasaan.

lagi-lagi who knows?? …

Nah sekarang mari kita berfikir siapa yang akan dirugikan jika memang benar-benar terjadi perang antara Malaysia dan Indonesia,..

………Apakah 2 juta rakyat Indonesia yang bekerja di Malaysia yang akan rugi?? Mereka yang bekerja di perusahaan, di ladang pertanian, dan di berbagai lapangan pekerjaan, yang mana disebabkan karena di tanah air kita lapangan pekerjaan amat sangat terbatas yang bisa memberikan penghidupan yang lebih layak …Dan apakah ada diantara 2 juta rakyat Indonesia di Malaysia yang bekerja itu ada saudara atau keluarga anda???...klw tidak ada? anda tidak dirugikan dengan perang ini, maka biarlah perang..! itu mungkin mau anda??… namun yang pasti banyak diantara kami yang memiliki sanak saudara, handai taulan, sahabat, kekasih maupun orang yang kami hormati tinggal di Malaysia.

………Apakah 13,000 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Malaysia? Mereka yang belajar di sekolah-sekolah maupun universitas-universitas ternama baik negeri maupun swasta mulai dari kuala-lumpur, daerah pantai barat, daerah pantai timur maupun didaratan sabah-serawak. Banyak diantara mereka memilih kuliah disini bukan hanya karena faktor kedekatan atau budaya yang hampir sama, namun banyak juga diantara mereka yang memilih kuliah disini karena tidak sanggup membayar tingginya biaya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas di tanah air… Dan apakah diantara ke.13.000 mahasiswa dan pelajar Indonesia yang ada di Malaysia, itu ada saudara atau keluarga anda??? klw tidak ada? anda tidak dirugikan dengan perang ini, maka biarlah perang..! itu mungkin mau anda,??… namun yang pasti kami adalah bagian dari 13.000 pelajar Indonesia yang sedang belajar di Malaysia.

………Apakah tentara Indonesia yang berjumlah 316.000 tentara aktif, 400.000 pasukan cadangan, dan 207.000 paramiliter. yang ketika perang meletus akan dikirim ke Malaysia yang rugi… karena boleh jadi mereka tidak akan pulang dengan selamat atau utuh, karena perang pasti akan membawa korban… Dan apakah diantara mereka semua itu, ada saudara atau keluarga anda??? klw tidak ada? anda tidak dirugikan dengan perang ini, maka biarlah perang..! itu mungkin mau anda,??… namun yang pasti diantara mereka ada keluarga kami.

………Apakah 250 juta penduduk Indonesia yang akan rugi??.. karena boleh jadi dana yang seyogyanya dipergunakan untuk kepentingan sosial, pendidikan, ekonomi .dll akan tersita ke persenjataan dan segala tetek bengek yang berhubungan dengan perang, karena perang selalu memakan biaya yang besar,.. biaya yang seharusnya bisa mensejahterakan ratusan juta penduduk Indonesia harus tertelan untuk biaya keangkuhan sebuah peperangan… Dan apakah diantara 250 juta penduduk Indonesia itu ada anda, saudara atau keluarga anda??? Klw tidak ada? anda tidak dirugikan dengan perang ini, maka biarlah perang..! itu mungkin mau anda,??… namun yang pasti kami merupakan bagian dari 250 juta penduduk Indonesia, dan kami tidak rela uang dari kami melalui pajak, ataupun pemasukan negara dari berbagai sumber-sumber pemasukan negara untuk membangun, jalan sekolah, rumah sakit, jembatan.dll buat kesejahteraan kami dan kemaslahata negara kami diperuntukkan untuk membeli pelor dan sejenisnya guna menembaki sesama tentara muslim, dan yang lebih mengerikan lagi diantara ke 250 juta penduduk Indonesia tersebut pasti ada yang akan menjadi korban peperangan, dan saya harap itu bukan anda!!

Kawan-kawan sekalian itu sedikit hipotesa dan gambaran mengenai “untung rugi” siapa yang di untungkan dan siapa yang kelak merugi jika Indonesia dan Malaysia berperang, sebenaranya masih banyak “apakah-apakah” atau “who knows-es” yang lain maupun prediksi-prediksi yang lainya namun karena berbagai keterbatasan-keterbatasan maka saya hanya mengangkat beberapa hal diatas, semoga itu bisa memantik rasa “critical thinking” kita, kemampuan kita untuk menelaah sesuatu dan bukan menelan bulat-bulat sesuatu, kemampuan kita untuk berfikir lebih jernih. Sekali lagi Hipotesa maupun prediksi2 diatas cuman sebagai pengantar dalam melihat konteks konflik Indonesia-malaysia dalam sudut pandang “untung-rugi” jika memang perang terjadi.

Sedikit overview, Malaysia dan Indonesia adalah dua negara yang serumpun, dua negara yang bertetangga dekat, dua negara yang memiliki SDM dan SDA yang sugguh luar biasa serta 2 negara yang majoritas penduduknya memeluk agama islam. Agama yang penuh dengan ajaran perdamaian dan saling tolong menolong. Agama yang menjadi “Rahmatan Lil Alamien”. Dan saat ini 2 negara ini sedang mendapatkan cobaan di dalam bulan suci ramadhan dengan adanya konflik yang berkepanjangan akibat pragmatisme dan opurtunisme segelintir orang.
Di bulan suci yang penuh berkah ini, mari kita lebih bijak dan lebih arif dalam dalam melihat permasalahan yang terjadi antara negeri kita yang tercinta Indonesia dan negeri tetangga kita Malaysia,

apa sebenarnya yang terjadi??
apa sebenarnya pokok permasalahannya?
dan apa yang seharusnya dan sebaiknya kita perbuat?

Bukankah kita bangsa Indonesia adalah bangsa arif dan ke-arifan sudah menjadi bagian dari kehidapan tradisi turun temurun kita, apa yang terjadi dengan bangsa kita ini, kemana perginya kearifan bangsa kita yang sangat terkenal, kearifan-kearifan lokal yang mewarnai perjalanan bangsa dan negara kita..

Sedikit saya berbicara tentang ke arifan lokal dalam konteks ini, konteks dimana rakyat Indonesia terpancing rasa nasionalismenya akibat sikap arogan Malaysia sehingga menimbulkan riak-riak ketidakpuasan dan polemik yang berkepanjangan. Dalam hal ini saya jadi ingin mengangkat nasehat dari Rahman Arge seorang budayawan asal Makassar yang dalam opininya di sebuah surat kabar mengangkat “pappaseng taurioloa” (pesan-pesan leluhur) Makassar yang menekankan "BOYAI RIKALENNU". Suatu pesan Leluhur yang kurang lebih bermakna: Introspeksi! Apabila kita diremehkan orang, kata leluhur, segera "geledah DIRI", dengan akal sehat dan HATI terkendali. Cari pada dirimu! Yaitu "apa kekuranganmu"? Apa yang "bolong" dalam harga diri dan martabatmu?

Yah .. Introspeksi diri terlebih dahulu !! saya fikir nasehat yang sangat bagus, memang benar kita harus mengakui dengan jujur negeri kita tercinta ini “sedang sakit” dengan pelbagai permasalahan dan kekurangan, akibat salah urus negeri. Nah disinilah diperlukan pemeriksaan, penganalisisan dan pemberian treatmen yang tepat agar segala jenis “penyakit” baik itu; korupsi, kolusi, nepotisme, pragmatisme, opurtunisme.dll yang menjangkiti negeri kita ini bisa disembuhkan. Jiwa dan raga negeri ini harus sehat agar kita bisa angkat KEPALA kepada Dunia sebagai manusia ber-MARTABAT! Dan saya yakin ketika kita sudah sampai ke level itu, negara lain akan berfikir banyak kali untuk menyepelekan kita.

Untuk permasalahan seperti penangkapan di wilayah laut, masalah perbatasan negara. dll yang menjadi urusan negara, biarlah di urus negara dengan berbagai kesatuan dan Departemennya, bukankah itu tugas mereka dan bukankah mereka digaji buat itu. Biarlah mereka menjalankan jurus-jurus diplomasi andalan mereka, dan mari kita berdoa di bulan ramadhan yang penuh berkah ini agar bisa membawa kemaslahatan buat kita semua. Masalah lamban ataw kurang tegasnya dlam pandangan kita mengenai kinerja pimpinan kita, presiden kita serta jajarannya boleh jadi mengkhawatirkan kita semua namun mari kita berpositif thinking, boleh jadi itu adalah termasuk strategi diplomasi, bukankah presiden kita terkenal jago berstrategi.

Namun kalau mengenai diplomasi antara Indonesia dan malaysia saya jadi merindukan sosok JK yg tegas ketika berdiplomasi dgn Najib tun Razak perdana mentri Malaysia, waktu menyelesaikan kasus ambalat untuk pertama kalinya, saat itu JK menggunakan gaya diplomasi ala Bugis yang kita tidak akan temukan dalam buku-buku strategi diplomasi.

Ceritanya begini…..

Saat itu JK ke Malaysia dan berdialog dgn Najib masing ditemani oleh 5 Menteri dan 5 Menteri plus Duta besar kita. Saat pertemuan itu, JK bilang ke Najib “ Najib…Ambalat itu masalah sensitive, itu bisa membuat kita perang. Kalau kita perang, belum tentu siapa yang menang. Tapi satu hal yang mesti you ingat, di Malaysia ini ada 1 juta orang Indonesia, 1000 orang saja saya ajari Bom, dan mereka Bom ini gedung-gedung di Malaysia maka habislah kalian”
Saat itu pak Najib kaget, dia sadar sebagai sesama Bugis, ancaman JK bukan hanya gertakan belaka. Trus Najib bilang bilang ke JK “pak Jusuf, tidak bisa begitu”
lalu, JK bilang ke Najib “makanya mari kita berunding, terus terang saya kadang tidak suka sama you punya Negara, Buruh-buruh Ilegal dari Indonesia ditangkapi kayak binatang, sedangkan majikannya tidak ditangkap, padahal kalau ada buruh Ilegal maka tentu ada juga majikan illegal. Setiap ada Ilegal loging pasti orang Malaysia yang ambil, begitu ada kebakaran hutan mereka marah-marah, padahal hampir sepanjang tahun mereka menghirup udara segar yang dihasilkan oleh hutan-hutan di Indonesia, satu bulan saja ada kabut asap mereka marah marah. Dan juga setiap ada ledakan Bom di Indonesia selalu orang Malaysia dalangnya”

Waktu itu Pak Dubes langsung membisiki JK “Pak, Ini sepertinya sudah melewati batas diplomasi”
JK langsung bilang ke dia “kau kan Dubes, yah sudah kau perbaikilah mana yang lewat”

Setelah itu, untuk menunjukkan ketidak sukaan saya kepada Malaysia JK menolak menginap di Kuala Lumpur, JK bilang saya mau menginap di kampong Bugis di Johor sana. Akhirnya pak Najib ikut juga ke sana.
Malamnya di Johor, mereka makan malam dan nyanyi-nyanyi, mengundang Siti Nurhaliza, sampai jam 1 malam sampai ngantuk. Keesokan paginya mereka main golf, dan saat itu juga masalah Ambalat selesai.

Dengan gaya Diplomasi ala Bugis yang tegas, masalah ambalat selesai…Dan sampai pak JK melepaskan jabatanya sebagi Wapres, kalau ada tentara Malaysia datang lagi di Ambalat, JK tinggal telpon Najib “Hey Najib, jangan lagi kau kirim, you punya tentara ke Ambalat, kita bisa perang nanti”

Hahaha… itulah diplomasi ala Pak JK, dalam menyelesaikan permasalahan ambalat ketika beliau menjabat sebagai wapres RI, sosok yang tegas namun bisa mendamaikan berbagai konflik ditanah air, termasuk di Aceh, poso, maluku.dll, Sosok dengan gaya tegas yang mampu menempatkan ketegasan pada tempat yang proporsional sehingga bisa mendamaikan konflik, semoga kita juga termasuk orang2 yang bisa mendamaikan ketika saudara-saudara kita seagama terlibat konflik, bukankah itu termasuk tanggung jawab kita sebagai orang islam.
“Sesungguhnya orang beriman itu adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah semoga kamu mendapat rahmat” (QS: al-Hujurat ayat 10)
Nah dibulan yang penuh berkah ini mari kita belajar lebih bersabar lebih arif dan mari mari kita ikut berperan dalam mendamaikan konflik Indonesia Malaysia biar kita semua mendapatkan rahmatNya.

Kuala Lumpur . 31 Agustus-1 September 2010

Oleh: Budi Hamuddin

ps; ditulis sebagai oleh-oleh HUT kemerdekaan Malaysia yg ke 53.

Sunday, August 8, 2010

Winner VS Looser


The Winner says,”It may be difficult but it is possible”
The Loser says ,”It may be possible but it is too difficult”

When a Winner make a mistake, he says ,”I was wrong”
When a Loser make a mistake, he says ,”It wasn’t my fault”

The Winner is always part of the answer
The Loser is always part of the problem

Winner chooses what they say
Loser say what they chooses

The Winner sees an answer for every problem
The Loser sees a problem for every answer

Winner sees the gain
Loser sees the pain

The Winner says ,”Let me do it for you”
The Loser says ,”That’s not my job”

Winners believe in win win
Loser believe win for them and someone has to lose

A winner makes commitments
A Loser makes promises

Winner sees the potential
Loser sees the past

Winner makes it happen
Loser wait it happen

A winner creates vision
A Loser creates imagination

A winner says “I am doing it”
A Loser says “I’ll do it”

Which are you .........................???

Sumber: Anonymous

Tuesday, June 22, 2010

Istana Impian


"Sudahkah anda membangun istana di awang-awang? bagus, karena memang di sanalah seharusnya sebuah istana di bangun. Nah, sekarang mulailah bekerja membangun fondasi bawahnya"... (ADT)

Untaian kalimat dri Andy David Thoreau diatas mungkin terkesan nyeleleneh, atw terlalu command prompt namun buat sebagian orang seprti sya kalimat diatas rasional dan justru down to earth... jika ditilik lebih dalam menurut sy justru ungkapan diatas inline dgn kalimat kesukaan sya dri tokoh Arai di novel laskar pelangi yg berkata ."bermimpilah dan biarkan Tuhan memeluk mimpi2mu".... serta sy tambahkan dengan kalimat dri kawan serumah sy dulu yg sering kali mengulang kalimat ini.. mau tahu kalimatnya apa? Ini dia kalimat pamungkasnya “bermimpi itu cukup lima menit aja lepas itu bangun dan beraksi"...

"istana" di awang2 .... apakah setiap orang punya "impian" yg sama?...... lantas apa cara untuk menggapai impian itu juga sama... "berbeda" mungkin jawaban dri kbanyakan orang.. yach boleh jadi setiap orang punya "impian" yang berbeda-beda dan cara yg menggapainya juga mungkin berbeda-beda,.. tergantung orang dan kemampuan yg dimiliki orang tersebut... namun yg pasti setiap orang pasti kepingin tujuan akhirx dri impianya adalah yang dapat menjamin "kebahagiaan" didunia yang menghantarkan kpd "kebahagiaan" di akhirat kelak..

Nah sudahkah anda memulai membangun 'istana impian" anda atau jangan2 anda sudah berada di istana impian anda.. ??... anyway kepada para pembaca blog ini sy mendoakan dri lubuk hati yg paling dalam "all the best for you" dalam membangun istana impian anda semua.

regards

Budi Hamuddin
Yg sedang berusaha membangun istana impian

Tuesday, February 16, 2010

Rumus hari ini adalah 365 X 27 = 9.855 + 1 = 20.437.401.600 tanya kenapa???



Rumus hari ini adalah 365 dikali 27 = 9.855 ditambah 1 sama dengan 9856,.. yah itulah jumlahnya…Sembilan ribu delapan ratus lima puluh enam hari aku telah merasakan kehidupan dalam hidup ini.. eniwei, jika dalam satu hari itu ada 24 jam maka total jam aku hidup sampai hari ini adalah 9.856 x 24 = 236.544 total jam aku sudah bernafas.

Lebih detail lagi jika dalam sehari yang 24 jam itu ada 1.440 menit maka 236.544 x 1.440 maka akan terhitung sekitar 340.623.360 adalah jumlah menit aku bisa merasakan alam kehidupan di dunia ini dan terakhir jika 1 menit itu ada 60 detik maka, 340.623.360 x 60 tertotallah kurang lebih sekitar 20.437.401.600 jumlah detik seorang yg bernama Budianto Hamuddin telah menjalani kehidupan dalam dunia ini..

Hari ini 16 February 2010, Budianto Hamuddin yg biasa dipanggil oleh kawan2-nya dengan panggilan budi, memasuki hari baru yg mengingatkan dia bahwa 16 february 1982, 28 tahun yang lalu, ia diberikan ijin oleh sang maha pencipta untuk bisa ikut mencicipi dan menjalani proses keduniaan..

Alkisah 28 tahun yang lalu dalam proses peralihan petang menuju malam ketika adzan maghrib baru saja berkumandang, seorang bayi kecil yg mungil, lucu juga ikut mengumandangkan tangisx yang pertama di muka bumi, tangis yang dinantikan oleh seluruh keluarga serta dokter dan suster yang berada di sebuah ruangan persalinan pada sebuah rumah sakit yang cukup ternama di pusat kota Makassar.

Ketika tangis nyaring si bayi kecil yg semakin meraung-raung pada pergantian alam juga menambah tangis haru ibu muda yang masih cantik bernama Asringai semakin bertambah deras, lalu dipelukx anak bayi yang baru beberapa menit itu terlahir dari rahimnya yang masih sakit akibat perjuangan yang luarbiasa, perjuangan yang sangat meletihkan dan penuh dengan resiko yang besar, resiko besar yang harus di pikul setiap ibu-ibu yang luar biasa didunia ini ketika harus melahirkan belahan jiwanya.

Sambil didekapnya bayi yg masih merah itu, bayi yang baru saja di bersihkan oleh suster dan di bungkus dengan handuk putih kecil, Ia mendekap dan menciumi bayi yang masih merah itu tanpa henti dan penuh semangat, layaknya sosok juara yang baru saja memenangkan sebuah kompetisi berat dengan saingan yang berat pula.. Ya, ibu muda yang masih sangat cantik itu baru saja memenangkan sebuah kompetisi sebuah perjuangan dimana dia harus bersaing dengan kematian dan kesakitan dan kini ia sudah mendekap hadiah yang amat sangat berharga baginya dan keluarganya berupa seorang bayi sehat dengan tangis yang cukup keras.. ibu muda yang masih cantik itu itu telah keluar sebagai pemenang sejati.

Tanpa henti bayi dengan berat 3.20 kg itu diciumi dan didekapx dengan hangat, namun ibu muda itu bukan sosok yang egois dan serakah, dia melirik kepada sosok pria ganteng berkulit hitam manis yang sejak tadi menungguinya dalam proses persalinan itu.. lalu ia berkata dengan lembut dengan mata yang berkaca-kaca “pak, tolong adzankan anakmu ini”..

28 tahun sejak kejadian itu berlangsung sosok bayi itu kini telah tumbuh menjadi seorang pria dewasa, dan tiap tahun ritual mengingat dan menghitung hari serta mendengarkan cerita ini dari mulut ibu muda yang kini mulai telah termakan usia itu masih ia tetap pertahankan sampai hari ini.... dan di akhir cerita si ibu tersebut selalu berkata "doa kedua orangtuamu senantiasa bersamamu anakku"...


Kuala lumpur, 16 feb.2010


Si Bayi yg beranjak dewasa
...

ps; Happy birthday Budianto Hamuddin!!

Thursday, December 24, 2009

Hadiah buat Housemateku


Semenjak bagun pagi tadi, serasa ada sesuatu yg nggak kena di hati,.. setelah cukup merenung g juga dapat, apa yg salah yach?? ..apa krn thesisku yg blum rampung2, atw paper yg blum selesai di buat, atw ada yg lain..spertinya terasa ada yg kurang hari ini.

.. nah baru teringat ketika reminder di HP ku berbunyi ringtone favoriteku… lalu kuraih, kulihat sebait tulisan,.. “mid-V buy gift “.at 24 Des.2009. ..ooh iyaa this is a night before Christmas… rencana ke Mid Valley megamall untuk membeli kado buat kawan serumahku terlintas kembali di otakku.

Tak terasa sudah hampir setengah tahun sy tinggal bersama k’ochi dan keluargax, menyewa sebuah apartment yang dekat dengan kampus kami tercinta University of Malaya yg terletak ditengah2 kuala Lumpur. aku sudah pernah merasakan tinggal dengan berbagai jenis kawan selama kurang lebih 3 tahun masa study sy di KL, mulai dari kawan2 pekerja Indonesia, permanent residence, dosen yg tugas belajar, expatriate juga sesama kawan2 yg “pure” mahasiswa… suka duka tinggal bersama mereka smua akan selalu terkenang seumur hidup.. namun ada yg istimewa dengan housemateku kali ini,.. oleh yang maha mengatur (baca; Allah SWT) kali ini sy diberikan kesempatan untuk bisa serumah dengan keluarga Non-Muslim,..

Nah.. kurun waktu hampir stengah tahun ini sy merasa bruntung punya housemate yg baik, yg menganggap sy adalah bagian dari keluarga mereka juga, sy sdh sering kali di tolong oleh housemate sy ini, dan yg paling berkesan adalah ketika saya terkena “chicken pox” bulan ramadhan kmaren dimana sy harus dikarantina selama lebih 21 hari sesuai petunjuk dokter..biar nggak nularin..hehehe, bisa dibayangkan kondisi sya ketika itu, jauh dari keluarga, khususx orang tua, trus blum punya istri…boro-boro istri, pacar aja gak punya...hahahahahaa…so nggak ada yg ngurus ..nasib.. ibnu sabil yg jomblo… halalalla..

namun Allah maha Adil, saya mendapatkan housemate yg sangat baik,.. ketika masa karantina saya, housematekulah yg ngurusin segala-galax, mulai menyediaiin makanan-minuman, obat2n, sampai ngantar pakain kotor sy ke laundry…

dan ketika idul fitri tiba, ...saya yg jauh dari orang tua, dan sedang sakit masih bisa merasakan nikmatx Lebaran serasa dirumah sendiri. Ternyata housemateku itu sedari malam sudah mempersiapkan santapan di hari lebaran mulai dari makanan berat seperti ayam bakar madu, gulai, lontong sayur, dan berbagai makanan dan minuman khas ramadhan..terharuuuuu!!..hiks

Saya pernah dengan sengaja menyinggung tentang ini semua kepada housemate sy itu,.. namun jawaban yang dia beri sangat sederhana namun mendalam..

"Saling tolong bud..
hari ini menolong, esok ditolong…"

hanya kata “trimakasih kak”, yg dapat keluar dari mulutku itupun pelan, entah housemateku itu mendengar apa tidak.. Nah selepas sy sakit itu sy pernah berencana untuk sekedar memberikan hadiah kpd housemate ku dan anakx.. ntah kpan sy menset reminder di HP, tp yg pasti ..stelah sy sakit yg kmaren itu,…

Nah.. namun tibalah saya pada dilema.. apakah sy akan tetap menunaikan rencana sy itu untuk memberikan hadiah di hari Natal buat housemateku dan anakx, Memang kedengarannya lucu dan aneh, mau berbuat baik saja takut, ragu-ragu bahkan curiga.

Namun, Apakah perbuatan saya itu selaras dengan tuntunan agama yg saya anut, dari bebrapa literature yg pernah sy baca; mengucapkan selamat natal saja, ada beberapa ulama yg mengkateorikanx haram,..dan mengarah kepada mempersekutukan Allah tuhan yg esa, So jgn sampai sy berbuat yg menurut sy baik tapi menurut tuntunan islam belum tentu benar. Jadi seharian ini sy mencoba mencari dalil atau pendapat para ulama sampai memposting di Wall facebook, biar ada yg bantu ngasih pendapat…

Nah setelah beberpa lama searching di internet, sy menemukan satu kasus yg mirip dengan saya, dan si orang tersebut akhirnya meminta pendapat kepada DR.Yusuf Al Qardhawi seorang ulama terkemuka saat ini. Setelah sy membaca jawaban dari DR. Al Qardhawi, akhirnya sy sudah tahu harus bagaimana memposisikan diri sbg housemate yg baik,... and I think Sinterklas, will be coming to our house tonite..

KL.24th December

"budz"
......................................
Ps; nah inilah kutipan surat serta jawaban dari Dr.Al Qardhawi semoga yg berdiri di tengah kegamangan seperti sy bisa menemukan setitik pencerahan... ...


Pertanyaan:.......
Saya adalah mahasiswa muslim yang sedang menempuh program doktoral bidang atom di sebuah negara Eropah, Jerman. Alhamdulillah, saya masih menjaga agama saya, melaksanakan kewajiban-kewajiban nya, membantu saudara-saudara untuk berkhidmat kepada agama, dan menjaga hubungan baik dengan para imigran Islam yang besar di sini.

Permasalahan yang ingin saya sampaikan kepada Syaikh adalah, apa yang dihalalkan dan diharamkan bagi kita untuk mengucapkan hari-hari raya seperti hari raya negara dan agama? Terutama yang paling terkenal adalah hari raya kelahiran Al-Masih (Natal) atau yang disebut Christmas dan sering dirayakan oleh orang-orang dengan perayaan besar?

Apakah kita boleh mengucapkan selamat kepada teman sekampus, pembimbing disertasi, rakan sepejabat, atau tetangga rumah dengan kata-kata sopan dan telah menjadi kebiasaan?
Saya pernah mendengar dari sebagian teman, bahwa hal tersebut adalah haram, bahkan termasuk salah satu dosa besar kepada Allah. Karena, hal tersebut adalah termasuk mengakui dan membenarkan kebatilan dan kekufuran serta mendukung agama mereka.

Padahal, ketika saya mengucapkan selamat dengan kata-kata atau dengan memberikan hadiah, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya membenarkan kebatilan atau mendukung kekufuran mereka. Ia tidak lain adalah semata bentuk pergaulan dan berinteraksi dengan baik antara sesama manusia yang diperintahkan oleh Islam. Terutama, mereka pun selalu mengucapkan selamat kepada hari raya kita. Bahkan, mereka kadang juga memberikan hadiah kepada kita. Justru, saya merasakan kekasaran dan kekerasan -yang tidak layak bagi seorang muslim- jika kasih sayang tersebut dibalas dengan wajah masam dan kening berkerut. Ia akan menyebabkan seorang muslim terasingkan dari keadaan, lari dari masyarakat, dan menjelekkan citra Islam itu sendiri. Terutama di zaman sekarang, dimana banyak musuh Islam sering menyerang dan menyebut Islam dengan kekerasan dan teroris. Dengan interaksi yang kasar seperti itu, berarti kita telah memberikan senjata kepada mereka untuk menyerang agama dan umat Islam.

Saya harap Syaikh bisa menjelaskan sikap fikih Islam modern terhadap permasalahan yang sensitif ini sesuai dengan pertimbangan- pertimbangan syariat. Seperti yang sering Syaikh terangkan kepada kita tentang permasalahan- pennasalahan yang serupa dengan ini. Kami memohon kepada Allah, mudah-mudahan umat bisa merasakan manfaat ilmu Syaikh. Mudah-mudahan, Dia memberikan berkah pada kejuhudan dan jihad Syaikh, amin.

Jawab:......
Syeikh Dr. Yusuf al-Qaradawi

Tidak diragukan lagi, permasalahan yang saudara tanyakan adalah permasalahan penting dan sensitif - sebagaimana yang saudara jelaskan sendiri. Saya mendapatkan pertanyaan serupa dari beberapa saudara dan saudari yang hidup di berbagai negara Eropah dan Amerika. Mereka tinggal bersama keluarga Kristian, dan menjalankan ikatan kehidupan seperti bertetangga dalam rumah, rakan dalam kerja, serta teman di kampus. Terkadang juga, seorang muslim merasakan jasa besar dari orang non-muslim dalam keadaan tertentu. Seperti ia menjadi pembimbing yang membantu mahasiswa muslim dengan ikhlas, doktor yang mengubati pesakit muslim dengan ikhlas, dll.... Sebagaimana pepatah, manusia adalah budak kebaikan. Seorang penyair berkata:

“Berbaiklah kepada manusia,
Hati mereka akan diperbudak
Dengan kebaikan,
Manusia akan senantiasa diperbudak.”

Bagaimana sikap seorang muslim terhadap non-muslim yang memiliki sikap damai, tidak memusuhi, tidak memerangi agama, tidak mengusir, atau ingin mengusirnya?

Al-Qur'an telah menjelaskan hubungan antara umat Islam dan yang lainnya dalam dua ayat surat Al-Mumtahanah. Surah tersebut diturunkan tentang orang-orang musyrik pagan (penyembah berhala). Dimana Allah berfirman,

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dan negerimu dan membantu -orang lain- untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zhalim."(Al-Mumtahanah: 8-9)

Dua ayat tersebut membedakan antara non-muslim yang memiliki sikap damai dan sikap memerangi (memusuhi).

Kepada yang berbuat damai, Al-Qur'an mengajarkan agar kita berbuat baik (al-birr) dan berlaku adil (al-qisth) kepada mereka. Al-Birr itu melebihi keadilan itu sendiri. Adil adalah Anda mengambil hak Anda, sedangkan kebaikan adalah Anda memberikan sebagian hak Anda. Adil adalah memberikan hak kepada orang lain tanpa dikurangi sedikit pun, sedangkan kebaikan adalah menambah kebaikan terhadap orang lain.

Adapun ayat yang melarang untuk berbuat baik kepada non¬muslim adalah dari mereka yang memusuhi, memerangi, dan mengusir umat Islam dari negeri mereka dengan tanpa alasan yang benar - hanya karena umat Islam berkata, "Tuhan kami adalah Allah." Seperti yang telah dilakukan oleh suku Quraisy dan orang-orang musyrik Makkah kepada Rasulullah dan para sahabat.Tentang perlakukan kepada non-muslim yang berbuat damai Al-Qur'an menggunakan kata "al-birr" (kebaikan). Kata tersebut digunakan untuk hak paling besar setelah hak Allah, yaitu berbakti kepada orang tua (birr al-walidain).

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Asma' binti Abu Bakar, dia datang kepada Nabi dan bertanya, "Ya Rasulullah, ibuku datang kepadaku sedangkan dia adalah seorang musyrik. Saya senang sekali menjaga silaturrahim dengannya, [Maksudanya ingin bersilaturrahim dan memberikan hadiah kepadanya.] apakah saya boleh bersilaturahim dengannya?" beliau menjawab, "Bersilaturrahimlah dengan ibumu." [HR. AI-Bukhari, Kitab Al-Adab (5979), dan Muslim, Kitab Az-Zakah (1003).]

Ibu Asma' adalah seorang musyrik. Sebagaimana diketahui, sikap Islam terhadap Ahli Kitab lebih ringan daripada sikap Islam terhadap orang-orang musyrik pagan.

Bahkan, Al-Qur`an membolehkan untuk memakan makanannya dan menjadikan mereka kerabat. Dengan kata lain, boleh memakan sembelihan dan menikahi perempuan mereka. Hal tersebut sebagaimana yang dijelaskan oleh surat Al-Maa'idah..

"Makanan -sembelihan- orang-orang yang diberikan Al-Kitab halal bagimu, dan makanan kamu halal pula bagi mereka, dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum kamu." (Al-Maa idah: 5)

Salah satu hasil dari pernikahan yang dibolehkan tersebut adalah, kasih sayang di antara suami-istri. Allah Ta'ala berfirman,

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah, Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang."(Ar-Rum: 21)

Bagaimana mungkin seorang suami tidak mencintai istrinya, seorang pengurus rumahnya, teman seumurnya, dan ibu bagi anak-anaknya? Tentang hubungan suami-istri ini, Allah Ta'ala telah berfirman,

"Mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun pakaian bagi mereka."(Al-Baqarah: 187)
Salah satu hasil dari pernikahan juga adalah adanya keibuan dan hak-hak Islam terhadap anak. Apakah termasuk ke dalam kebaikan hari raya besar seperti ini, lewat begitu saja tanpa ada ucapan selamat sedikit pun? Bagaimana sikap kepada saudara dari pihak ibu seperti kakak, nenek, pakcik, makcik, dan saudara sepupu? Padahal, mereka semuanya mempunyai hak-hak kerabat? Allah Ta'ala telah berfirman,

"Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat- di dalam kitab Allah."(Al-Anfal: 75)
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat."(An-Nahl: 90)

Jika hak keibuan dan kekerabatan akan menyebabkan seorang muslim dan muslimah mempunyai hubungan ibu dan kerabat yang tercermin dari akhlak baik, toleransi, serta memenuhi janji, maka hak-hak yang lain pun mengharuskan seorang muslim untuk tampil dengan akhlak baik. Rasulullah pernah memberikan wasiat kepada Abu Dzar dengan mengatakan,"Bertakwalah di mana pun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan, ia pasti akan menghapusnya. Serta bergaullah kepada manusia dengan akhlak yang baik."

Demikianlah, Nabi bersabda, "Bergaullah kepada manusia," bukan "bergaullah kepada umat Islam dengan akhlak yang baik." [HR. Ahmad (21354). Orang-orang yang menakhrij Musnad berkata, "Hasan lighairih. "Sanad hadits ini para rawinya kuat. Diriwayatkan juga oleh Ad-Darimi (2791), dan At-Tirmidzi (1988), dan Al-Hakim (1/54). At-Tirmidzi berkata, "Hadits hasan."]Dalam bergaul dengan non-muslim, Nabi pun mendorong untuk berlaku lemah lembut, bukan keras.Ketika beberapa orang Yahudi yang masuk ke rumah Nabi, mereka mengucapkan salam dengan "As-Sam alaika ya Muhammad" (racun untuk kamu wahai Muhammad." "As-Sam" adalah kebinasaan dan kematian. Ketika Aisyah mendengar hal tersebut, dia berkata, "Wa'alaikum as-sam wa al-la'nah ya a'da'allah" (racun dan laknat untuk kalian juga wahai musuh-musuh Allah).

Namun, Rasulullah menegur Aisyah. Aisyah pun berkata, "Apakah engkau tidak mendengar yang mereka katakan?" Beliau menjawab, "Saya mendengar dan menjawab wa'alaikum.” [Yakni, kematian akan datang kepada kalian sebagaimana datang kepadaku.] Wahai Aisyah sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dalam seluruh hal." [Muttafaq Alaihi. Al-Bukhari, Kitab AI-Jihad(2935), Muslim, Kitab As-Salam dari Aisyah (2165).]

Bolehnya mengucapkan salam dalam acara seperti ini, jika mereka - seperti yang ditanyakan oleh penanya- yang memulai mengucapkan selamat terhadap hari-hari Islam. Kita diperintah untuk membalas kebaikan dengan kebaikan, menjawab salam dengan salam lebih baik, atau paling sedikit dengan salam yang sama. Seperti firman Allah Ta'ala,

"Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah - dengan yang serupa."(An-Nisaa': 86)

Seorang muslim tidak layak memiliki rasa hormat dan akhlak yang rendah. Karena, seorang muslim haruslah orang yang lebih bisa menghargai dan memiliki akhlak mulia. Sebagaimana ada dalam sebuah hadits,

"Orang mukmin yang memiliki keimanan paling sempurna adalah yang memiliki akhlak paling baik.”[HR. Ahmad]

"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik."[HR. Ahmad dari Abu Hurairah (8952). Orang-orang yang menakhrij Musnad berkata, "Shahih, hadits ini sanadnya kuat." Ibnu Sa'ad meriwayatkan dalam "Ath¬Thabaqat"(1/192), Al-Bukhari dalam "Al-Adab Al-Mufrnd" (273), dan Al-Hakim (2/613).]

Diriwayatkan, bahwa seorang Majusi pernah berkata kepada Ibnu Abbas, "Assalamu'alaikum." Ibnu Abbas menjawab, "Wa'alaikum as-salam wa rahmatullah wa barakatuh." Sebagian sahabat bertanya, "Engkau berkata kepadanya wa barakatuh?" Ibnu Abbas menjawab, "Bukankah dalam rahmat Allah dia hidup?"

Hal tersebut lebih dikuatkan jika kita ingin mengajak dan mendekatkan mereka kepada Islam, serta dicintai oleh umat Islam. Hal tersebut tidak akan berhasil jika kita dan mereka saling menghindar.Sepanjang period Makkah, Nabi adalah orang yang memiliki akhlak dan pergaulan baik kepada orang-orang musyrik Quraisy. Meskipun mereka selalu menyakiti dan memusuhi beliau serta para sahabat. Bahkan, karena sangat percaya kepada beliau, mereka menitipkan barang-barang kepada beliau. Hingga ketika hijrah ke Madinah, beliau menitipkan barang-barang tersebut kepada Ali dan menyuruhnya untuk mengembalikannya kepada pemiliknya.

Dengan demikian, tidak ada salahnya seorang Muslim atau lembaga Islam untuk metnberikan ucapan selamat hari raya kepada mereka. Baik dengan lisan atau kad ucapan yang tidak mengandung simbol agama yang bertentangan dengan prinsip-¬prinsip Islam, seperti salib yang dilarang oleh Islam, sebagaimana dalam firman-Nya,

"Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi -yang mereka bunuh adalah- orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka."(An-Nisaa': 157)

Kata ucapan selamat tidak mengandung pengakuan atau ridha terhadap agama mereka. Namun, ia adalah sekadar kata hormat yang biasa dikenal oleh manusia.

Serta, tidak ada salahnya untuk menerima hadiah dari mereka dan membalasnya. Nabi pun pernah menerima hadiah dari non-muslim, seperti Mauqis, pembesar Koptik. Dengan syarat, hadiah tersebut bukanlah yang diharamkan oleh Islam, seperti arak dan daging babi.Saya mengetahui, bahwa Syaikh Islam Ibnu Taimiyah telah berlaku keras terhadap hari raya-hari raya orang musyrik, Ahli Kitab, dan orang yang mendukungnya. Hal tersebut dia tulis dalam bukunya yang brilian, "Iqtidha' Ash-Shirath Al-Mustaqim Mukhalafah Ahl Al-Jahim."Saya bersama Ibnu Taimiyah untuk tidak menyetujui umat Islam yang merayakan hari raya-hari raya orang musyrik dan Ahli Kitab. Sebagaimana kita sering melihat sebagian umat Islam yang merayakan christmas, Idul Fitri, dan Idul Adhha. Inilah yang tidak boleh dilakukan. Kita memiliki hari raya, mereka pun memiliki hari raya. Namun, saya berpendapat, bahwa mengucapkan selamat hari raya kepada kerabat, tetangga, rakan, atau hubungan sosial lainnya yang mengharuskan adanya kasih sayang dan hubungan baik serta dibenarkan oleh tradisi yang benar adalah tidak mengapa.

Syaikhul Islam memfatwakan hal itu sesuai dengan kondisi zamannya. Jika hidup di zaman kita sekarang, melihat kompleksiti hubungan antara manusia, dunia yang mendekat hingga menjadi desa kecil, keperluan umat Islam untuk berinteraksi dengan non¬Muslim, non-muslim menjadi dosen bagi umat Islam, keperluan dakwah untuk mengajak mereka kepada Islam, menampilkan gambaran Muslim dengan gambaran ramah bukan keras, dan kabar gembira bukan ketakutan, mengucapkan hari raya kepada tetangga, kawan, atau dosen bukan berarti keridhaan terhadap akidah dan kekufuran, melihat orang Kristian sendiri tidak menganggap hari rayanya sebagai aktiviti agama yang bisa mendekatkan diri kepada Tuhan tetapi menjadi tradisi negara yang dihabiskan untuk menikmati hari cuti, makanan, minuman, dan hadiah antara sahabat, Ibnu Taimiyah pasti akan mengubah atau meringankan pendapatnya. Dia adalah orang yang selalu memper-timbangkan waktu, tempat, dan kondisi untuk mengeluarkan sebuah fatwa.

Semua hal di atas adalah hari raya agama. Adapun hari raya negara -seperti hari proklamasi dan hari persatuan- hari raya sosial -seperti hari ibu, hari anak, hari buruh, hari pemuda, dll.- dalam kapasiti sebagai warga negara, tidak ada salahnya bagi seorang Muslim untuk mengucapkan selamat hari raya atau berpartisipasi dalam hari raya tersebut. Dengan syarat, dia tetap menjauhi hal-hal haram yang terkadang terjadi dalam acara seperti itu

Hanya Allah-lah yang memberikan taufik.

Wrote at christmas eve, 24-12-09

Sunday, September 20, 2009

I just love this song..donna..donna


Pernah nggak kalian menonton film Indonesia berjudul “GIE” … percaya atau tidak saya harus menunggu hampir setahun untuk menghabiskan film itu..

Awalnya ketika itu saya lagi bertamu di tempat kawan sekalian mau numpang tidur jadi nggak usah balik lagi ke rumah..tapi apa nyana di di kamar itu kawan2 lagi nonton film GIE pas adegan Sita nyanyiin lagu yg berjudul “Donna donna”… dalam hati kok nyetel banget lagu sma kondisi hati saat itu.. setelah lagu itu habis, saya pergi rebahan tanpa menghiraukan 2 org kawan yg masih asyik nonton film tersebut di laptop mereka.. nah setelah mereka finish nonton giliran saya yg makai laptop tadi penasaran film apa sih??... so saya nonton…tapi pas pertengahan film ada sms penting masuk, yang mengharuskan sy mengakhiri acara nonton dan pulang malam itu ke apartment.. jadi saya berinisiatif….copy aj dech tuch film, ntar di kamar baru nonton… so saya copy ke Flash disk 4 giga saya dan dgn langkah teratur pulang ke rumah..

Tapi pas sampe rumah nggak sempat nonton lagi saking banyakx aktifitas … trus sampai akhirx flash disk sy hilang ntah dimana..hiks… (masa itu, 4 giga sudah lumayan boo..) ..

Eniwei forget about the lost Flash disk, pendrive, thumb drive or whateverlah namax, tadi pagi pas liat di koleksi daftar koleksi film yang saya copy dari kawan di kolej 11 di awal puasa, maksudnya sih amunisi menjalani bulan puasa… karena kebetulan diluar rumah ujan lebat ..en nggak bisa kemana2.. trus kunyalakan laptop dan search a good movie to watch … Nah di antara daftar film yg kukopi dari kawan itu ada film GIE lagi..hahaha ..horee..

Ada 2 hal yg membuat ku suka terhadap film GIE ini yg pertama idealisme yg diperlihatkan oleh Soe Hok Gie yang diperankan oleh Nicholas Saputra dan yg kedua karena ada lagu tadi itu .. donna.donna. donna…

Pas pula ada kawan baik yg hapal itu lagu makax setiap saya bertemu dia kuminta ia menyanyikan lagu itu… suarax lumayan 11,12 or beda2 tipislah sama sita atau joan baez yg mempopulerkan lagu itu.

Lirik lagu itu sebenarnya sederhana sih, namun powerx justru ada pada kesederhanaanx itu, ketika lirik itu bercerita,.. kita terasa turut merasakan beban yang di tanggung orang lain (baca; si sapi.. hehe).

Setelah search di halaman wikipedia ternyata lagu tersebut berasal dari Eastern and Central Europe dan dinyanyikan dalam bahasa Yiddish lalu di terjemahkan kedalam banyak2 bahasa termasuk ke dalam bahasa inggris apatah lagi setelah lagu itu dipopulerkan oleh Joan Baez maupun Donovan diawal tahun 1960an, semakin banyak diterjemahkan oleh orang2 dari berbagai negara.

Eniwei,… bagi yang suka juga lagu Donna..donna..donna, seperti sy ini dia lyricx dan lirik aslinya;

Yiddish transliteration

Oyfn furl ligt dos kelbl,
Ligt gebundn mit a shtrik.
Hoykh in himl flit dos shvelbl,
Freyt zikh, dreyt zikh hin un tsrik.

Chorus:
Lakht der vint in korn,
Lakht un lakht un lakht,
Lakht er op a tog a gantsn
Mit a halber nakht.
Dona, dona, dona, ...

Shrayt dos kelbl,
zogt der poyer:Ver zhe heyst dikh zayn a kalb?
Volst gekent dokh zayn a foygl,
Volst gekent dokh zayn a shvalb.

Chorus

Bidne kelber tut men bindn
Un men shlept zey un men shekht,
Ver s'hot fligl, flit aroyftsu,
Iz bay keynem nit keyn knekht.

Chorus


Translation by Kevess & Schwartz
On a wagon bound for market
There's a calf with a mournful eye.
High above him there's a swallow
Winging swiftly through the sky.

Chorus:
How the winds are laughing
They laugh with all their might
Laugh and laugh the whole day through
And half the summer's night.
Dona, dona, dona...

"Stop complaining," said the farmer,
"Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with
Like the swallow so proud and free?"

Chorus

Calves are easily bound and slaughtered
Never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
Like the swallow has learned to fly.

Chorus