Semalam tanpa kuberitahu terlebih
dahulu, istriku kuajak ke suatu tempat yang bernama I-City. Suatu lokasi
pariwisata keluarga, yang terletak di Bandar Shah Alam Malaysia . Ceritanya istriku semalam
“kuculik” kesana tanpa sepengetahuanya. Soalnya kalau kuberitahu akan kubawa
kesana pasti dianya “menolak”…Bersikukuh dengan janjinya yang tidak akan pergi
ke I-City… dia kadung kecewa dengan tempat wisata yang menawarkan sejuta
lampu-lampu itu. Pengen tahu kenapa istriku sampai kecewa dan akan menolak, kalau
tahu akan dibawa kesana??... Silahkan lanjutin ngebaca ceritanya yaa..
Sebenarnya kami sudah beberapa
kali merencanakan akan berwisata kesana, dan setiap kusinggung recana mengenai
jalan-jalan ke I-city, binar-binar dimata istriku langsung muncul. Nampak dengan jelas istriku
ingin sekali kesana. Kalau di hitung-hitung sudah ada 7 kali
kami merencanakan akan kesana namun selalu ada aja kendala
mostly gara-gara Hujan dan saya mesti lembur kerja.
Sampai malam sabtu kemaren,
istriku bener2 “merajuk” ketika planning kami ke I-City batal lagi. Sampai
istriku berkata “adik nggak mau lagi
kesana..titik”… trus kutanya “kenapa
dek..?”… “selalu ada aja halangan”
.. jawabnya dengan pendek… dan istriku pun melajutkan merajuknya dengan sukses
…. Sampai waktu makan malam.
Memang sih kendala di sabtu malam
kemaren itu diluar dugaan kami, namun berkaca dengan peristiwa yang lepas,
mungkin keputusan yang kuambil untuk membatalkan rencana ke I-City ada baiknya.
Berjaga-jaga, jangan sampai hal-hal yang tidak di inginkan terjadi. Dengan
alasan “faktor keamanan” kubatalkan janjian “pacaran” dengan istriku hari itu.
Saat itu memang masa-masa yang
mencekam di KL, karena keesokan harinya akan diadakan demonstrasi besar-besaran
oleh pihak oposisi yang di gawangi oleh partai-partai diluar pemerintahan. Aura
demonstrasi dengan judul “Bersih 3.0”
bener-benar membuat situasi diwilayah KL sungguh tidak nyaman. Patroli serta
barikade polisi dan pemblokiran jalan ada dimana-mana khususnya di
daerah-daerah yang dianggap rawan.
Situasi yang sangat tidak
kondusif untuk beraktifitas apalagi acara “hang-out” dengan orang-orang yang
kita cintai. Sungguh tidak romantis, jika saat mau berdua-duaan dengan istri
sendiri tahu-tahu di ciduk polisi…hehe.
Satu hal lagi yang membuat saya
ragu untuk keluar “pacaran” dengan istriku saat itu adalah warna kendaraan tunggangan
kami “si bumblebee” yang berwarna kuning. Yang notabene warna yang menunjukkan
“atribut” para demonstran. Silap-silap kami berdua diciduk polisi Diraja Malaysia gara-gara
dikira mau ikutan demonstrasi juga…wkwk
Anyway, lagi-lagi ini
masalah politik, nggak di Indonesia ,
nggak di M’sia. Kalau nggak setuju dengan pemerintah yaa demo. Nah kali ini di
M’sia cerita versi si merah vs si kuning. Dimana Warna merah melambangkan warna
pendukung pemerintah lawan warna kuning si oposisi…..Si merah akan di demo si
kuning. So terpaksa hari itu kembali lagi motor kuningku itu ngetem dengan
damai di rumah aja, seperti ketika demonstrasi sebelumnya “Bersih 2.0” beberapa waktu yang lalu terjadi…
mau tahu cerita kami waktu itu ..bocorannya baca disini.
Saya pribadi mah nggak setuju
dengan yang namanya demo-demoan apalagi yang anarkis yang sampai
ngerusak-ngerusak tapi saya lebih tidak setuju dengan yang namanya ketidakadilan terhadap rakyat apalagi yang di
demon adalah pemerintah yang korup dan tidak pro rakyat seperti di beberapa
kejadian di berbagai belahan dunia saat ini, termasuk mungkin yang terjadi
dinegaraku sendiri Indonesia .
Namun bagian yang membuatku
tertarik dari cerita si kuning yang mendemo si merah di Malaysia kali ini
adalah berita-berita yang muncul di “akhbar” atau koran/suratkabar di Malaysia
1 hari selepas “Bersih 3.0” berlangsung.
Sebagai mahasiswa linguistics
University Malaya dan pemilik nilai mata kuliah CDA (critical discourse analysis)
yang bisa dibanggakan…ceeile…hahaha. Phenomena pemberitaan mengenai “bersih
3.0” langsung mengusik naluri Linguist-ku.
Jadi tadi pagi langsung kubeli surat
kabar yang Pro-pemerintah dan yang Pro-Oposisi. Hehe,… Hasilnya kawan-kawan
pembaca pasti sudah menebak bagaimana peristiwa demonstrasi itu di beritakan…. Kalau belum bisa menebak kalau gitu lihat lagi deh digambar diatas dan baca judulnya dengan teliti, minimal sedikit
banyaknya kita belajar tentang ilmu “mass media” dengan memperbandingkan 2 koran lokal dengan oplah yang besar di Malaysia.
Prof. Dr. Farclough |
Mass media seperti Koran, TV acap
kali dipergunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk penggiringin/pembentukan
opini karena daya jangkaunya. Jadi teringat dulu waktu belajar mata kuliah CDA dengan Prof. Zuraidah dan Dr. Zurin yang
belajar langsung dengan Farclough dedengkot CDA dan Linguist yang terkenal itu
(jadi secara nggak langsung saya ini cucu murid Mr. Farclough…. Numpang
terkenal aahh …hahaha)…anyhow di Mata kuliah itu saya belajar bahwa “mass media”
akan selalu dipengaruhi oleh; Ideology, Policy maker serta Rating/oplah. Jadi diperlukan critical analysis ketika melihat
sesuatu bentuk discourse di mass media agar kita tidak tersesat.
Alamakkk!!,… ngapaen yah ngebahas
Demo, Mass media sampai melibatkan Mata kuliah kesukaanku CDA.
Anyway yuks back to the story… Story tentang kisah “merajuk” istriku dimalam itu… Alamak, kalau ini cerita itu tersebar bisa-bisa saya kena “embargo”… hahaha. Tapi sebagai pencinta CDA dan cucu murid dari Mr. Farclough saya tetap akan bercerita tentang kisah dimalam itu.
Anyway yuks back to the story… Story tentang kisah “merajuk” istriku dimalam itu… Alamak, kalau ini cerita itu tersebar bisa-bisa saya kena “embargo”… hahaha. Tapi sebagai pencinta CDA dan cucu murid dari Mr. Farclough saya tetap akan bercerita tentang kisah dimalam itu.
Nampak kekecewaan dimata istriku
ketika kami membatalkan rencana kesekian kalinya ke I-city, sampai-sampai
terucap kalimat dia berujar “nggak akan ke I-city lagi”…. Deg.deg dueerr!!...
kaget juga sih ngedenger itu langsung terucap dari mulut mungil yang
sehari-harinya selalu mengatakan yang baik-baik, manis-manis khususnya kalau
berhubungan dengan saya… Seperti “abang
ganteng deh”,..”Abanglah laki-laki paling ganteng no 1 di seluruh dunia” atau
“I love you bang, bertubi-tubi”… dan masih banyak lagi yang lainya….hahaha.... tapi
ntar dikira saya dikira narsis bin lebay stadium akut… padahal itu 100% fakta,…
Off course dong sudah selayaknya suami atau istri kita yang menjadi “kekasih
halal” yang merupakan orang yang paling cantik/ganteng dimata kita…. Kalau
nggak patut dipertanyakan itu…soalnya bagiku istrikulah juga wanita paling baik,
paling manis paling cantik no.1 sedunia…. Paris Hilton, revalina S temat, Anna
altafunnisa aja lewat.. tetep istriku yang terbaik.
Dalam hati ketika melihat binar
di mata istriku itu pudar dan berganti mata yang berkaca-kaca menahan
kekecewaan (agak lebay sih..hehehe). Tapi saya sadar bahwa saya sudah membuat
istriku sedih. Dan dalam hati saya langsung berjanji “saya akan secepatnya membawa istriku ke I-city"...
Dan semalam tanpa memberitahu
istriku mau kemana sebenarnya. Kubonceng istriku dengan motor kuningku ke arah
luar Kuala Lumpur
menuju Shah Alam. Sebenarnya sih istriku sempat nanya ketika kuajak dating
keluar malam itu itu trus kubilang aja ke “Icee” buat liat bintang-bintang.
Padahal kata icee itu adalah akronim samaran dari I-City tempat dimana istriku
akan kubawa.
Tapi dasar istriku orangnya cerdas,
dibelokan terakhir diatas motor kuningku
menuju ke I-city dia langsung bisa menebak akan di bawah kemana si doi. “kita mau ke I-city yaah bang?” tanyanya.
Kufikir dia akan marah atau akan minta pulang ketika dengan jujur kujawab “iya sayang”, padahal pengen kuberi
kejutan setibanya di I-city. Tapi apa yang terjadi, pegangan tanganya langsung
mengetat di pinggulku, sampai sesak napasku dibuatnya, lalu istriku berkata “I
love you sayang”.
And the story ended so sweet
malam itu, semalamam di I-city kami bergandengan tangan berjalan-jalan melihat begitu
banyaknya lampu-lampu yang bersinar terang yang berbentuk beraneka ragam ada
yang berbentuk pohon, binatang, orang,dll dan Istriku sangat menikmati malam itu. I -City atau julukanya “the City of Lights ” semalam itu telah menambah binar-binar cahaya indah pantulan dari ribuan cahaya lampu di mata istriku.. Indah.
Nampak dengan jelas semalam binar-binar indah kebahagian terpancar dari matanya yang teduh,
mata yang dulu dan sampai sekarang selalu menyimpan kekuatan yang "aneh" dimana
setiap kutatap mata istriku, rasanya, rasa sayang dan cintaku terhadanya semakin besar, Saya cuman bisa berucap pendek ketika ungkapan "I love you abang" keluar dari mulutnya yang indah berkali-kali,... "I love you too sayang".
Love en Honey
Budi & Cathy
0 comments:
Post a Comment