Pages

Wednesday, April 6, 2011

Sebuah Pernikahan

Tulisanx still Under reconstruction... please wait yah!

Thursday, March 31, 2011

Menikah



"ketika seseorang telah menikah, maka dia telah menyempurnakan separuh agama. Maka hendaklah dia bertakwa kepada Alloh dalam separuh yang tersisa"

(HR.Baihaqi)



Pernikahan adalah hukum natural yang telah disyariƔtkan Alloh dijadikan sebagai sarana untuk menyempurnakan agama, menjaga harga diri, terampuni dosa, memelihara kekuatan generasi muda, menjaga fisik, mempererat tali persaudaraan baik antar individu maupun antar suku - bangsa demi memperkuat pilar umat, dan menjunjung tinggi kalimat-Nya.

Ada banyak artikel dan nasehat dari para konsultan perkawinan yang menjelaskan bahwa pernikahan itu adalah penyatuan dua hati, dua jiwa, dua perbedaan yang tidak harus menjadi sama, karena perbedaan itulah yang membuat dua hati dan dua jiwa saling mengisi hari, saling menghargai, saling mengasihi, saling menyayangi hingga perlahan cinta itu tumbuh dan bermekaran dalam kehidupan dua insan yang berbeda itu.

Allah Taala menegakkan sunnah-Nya di alam ini atas dasar berpasang-pasangan. Wa min kulli syai’in khalaqnaa zaujain, dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan (Adz-Dzariyaat: 49). Ada siang ada malam, ada laki ada perempuan. Masing-masing memerankan fungsinya sesuai dengan tujuan utama yang telah Allah rencanakan. Rasulullah SAW. Juga menjelaskan dalam banyak riwayatnya bahwa pernikahan itu bukan sebagai masalah, melainkan sebagai pemecah persoalan. Seperti yang di kandung dalam ayat iyyakunu fuqara yughnihimullahu min fadhlihi wallahu waasi’un aliim.

Anyway buat kawanku yang baru saja melangsungkan pernikahanya di sudut Indonesia sana, dan mungkin sekarang sedang berbulan madu, tulisan singkat dan sepotong kutipan doa Rasulullah di bawah ini, anggaplah sebagai hadiah dari kawanmu yang tidak sempat melihatmu bersanding sebagai raja dan ratu sehari. ..Sukses buatmu dan doakan kami untuk segera bisa menyusulmu untuk menyempurnakan separuh dari agama kami juga

Ya Rabb kami karuniakanlah kami isteri dan keturunan yang sedap dipandang mata, dan jadikanlah kami pemimpin orang yang bertaqwa.

Ya Rabb kami karuniakanlah kami anak-anak yang sholeh dan sholehah.

Ya Rabb kami karuniakanlah kami dari sisi Engkau keturunan yang baik dan cergas.

Ya Rabb kami karuniakanlah kami dari sisi Engkau keturunan yang Engkau Ridha-i.

Ya Rabb kami jadikanlah kami dan keturunan kami orang-orang yang mendirikan shalat dan senantiasa mengingat-Mu.



Kuala Lumpur, 2011


Monday, March 21, 2011

Milikilah HARAPAN

"Kami tidak kalah, kami hanya kehabisan waktu!"
Vince Lombardi (1913-1970)
Kalau direnungkan, kalimat dari seorang pelatih American Football diatas mempunyai makna sangat dalam jika kita mau menelaahnya, dimana kita tidak boleh menyerah selama waktu masih memungkinkan. Yang artinya, sejauh masih ada waktu, maka masih ada HARAPAN. Selama masih ada harapan, maka masih besar pula peluang terjadinya kesuksesan dalam hidup kita semua baik itu dalam karir dan keluarga atau pendidikan.

Satu hal lagi Albert Einstein (1879-1955), juga pernah berkata, "Saya tidak lebih pintar; saya hanya bertahan lebih lama mengatasi masalah!"
So guys' Ketika masih ada HARAPAN, segala sesuatu masih mungkin untuk terjadi dan selama kita masih bisa BERTAHAN peluang untuk berhasil akan lebih terbuka.!

Jadi Selama masih ada waktu, masih ada harapan; dan teruslah berjuang untuk meraih kesuksesan hidup. Jangan menyerah karena keajaiban akan ada setiap hari buat orang-orang yang masih memelihara harapan2nya dan memperjuangkanya.

so mari kita tetap menjaga HARAPAN dan tetap BERTAHAN demi masa depan yang lebih baik..!

Wednesday, February 16, 2011

HBD.. buat yg punya blog ini.."kebetulan" saya nulis


Dear Budi Hamuddin

Selamat ultah yaa.. ini yang keberapa ?? boleh beri tahu nggak, but let me guess? today its your 29th birthday right?... In this such of ages what had u done in your life? … btw, 29 tahun itu bukan waktu yang singkat loh,.. namun merupakan kumpulan dari 10585 hari, 25404 jam yang telah terlewati, yang berarti telah 15242400 menit sudah waktu yang kamu habiskan di dunia ini…. 

Nah pertanyaan saya padamu.. prestasi apa yg sudah kamu raih dalam hidup ini?.. Target hidup apa yang sudah kamu capai dalam kehidupanmu dari barisan target2 yang senantiasi tertempel didinding2 kamar atw diary2 butek mu itu … dan satu hal lagi yg ingin saya tanyakan kepadamu,...apa yang telah kamu kontribusikan terhadap orang banyak…. ? 

Anyway di hari yang kata orang “hari bahagia”mu ini, yang “kebetulan” bertepatan dgn hari lahir mu, walaupun saya tahu kamu tak pernah percaya terhadap yang namanya “kebetulan” karena kamu begitu percaya bahwa tak ada “kebetulan” dalam hidup ini, bahkan daun2 yang berguguran diatas rumputpun, tak pernah kamu percaya bahwa itu juga suatu kebetulan, karena kamu percaya semua sudah diatur oleh Tuhanmu yang kamu sebut ALLAH.SWT itu, dan atas perkenaanNYa lah maka kamu pun bisa terlahir dimuka bumi ini 29 tahun silam dan juga bukan suatu kebetulan bahwa kamu bisa melewati perjalanan usia sampai hari ini dan bisa melewati ribuan hari, puluhan ribu jam dan jutaan menit di dunia yang kata orang2 bijak nan “fana” ini .. kamu yakin itu semua bukan rentetan kejadian itu bukan "kebetulan". 

Ditulisan yang kubuat khusus buat dirimu ini yang "kebetulan" berhari jadi pada hari ini,..semoga jadi reminder dan celengan harapan,.. di hari2 mendatang budi hamuddin yang kukenal bisa lebih baik, bisa lebih semangat dan bisa lebih berhasil….. senantiasa dilindungi , dikabulkan segala doa2nya dan diberikan keberkahan hidup oleh Tuhanmu yang engkau sembah dengan segenap keyakinanmu itu… selamat ulang tahun buatmu dan semoga sukses senantiasa menyertaimu..

jabat erat
namaku “budi” juga

Wednesday, February 2, 2011

PCIM.. The Story

Mungkin kawan2 pembaca blog saya ini kurang familiar dengan acronym yang diatas itu… mungkin pula kawan2 bertanya2 apa itu PCIM atw bahkan nggak ambil pusing tentang 4 huruf yang menjadi judul postingan saya kali ini…. Tapi buat kawan2 yang aktif maupun pernah berkecimpung di Ormas Muhammadiyah mungkin!! …. Mungkin!! pernah mendengarnya apalagi kawan2 yang pernah aktif bermuhammadiyah di luar negeri, PCIM mungkin bukan hal yang baru lagi

PCIM merupakan singkatan dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah… hampir semua negara yang memiliki orang2 (baca; kader) Muhammadiyah yang berasal dari Indonesia biasanya memiliki PCIM2-nya masing2 seperti Mesir, Syiria, Canada, USA, Inggris.dll .. jumlah pastinya sy kurang begitu tahu tepatnya, namun ketika saya berkesempatan ikut tim muktamar 1 abad di Yogya sebagai perutusan dari PCIM Malaysia, kami sempat berinteraksi dgn banyak negara2 yg mengirimkan utusan PCIM-nya masing2.. biasax PCIM2 ini didirikan oleh mahasiswa2 atw expatriate (baca; TKI professional) yang berasal dari Indonesia yang memiliki basic kemuhammadiyahan serta haus akan siraman2 rohani dlm medium yang berkontekskan silaturahim dan keilmuan.

Anyhow, masih segar di benak saya, kapan pertama kalinya saya berkenalan dengan PCIM-KL atau PCIM-Kuala Lumpur... ceritanya begini ..Alkisah kira2 kurang lebih 2 tahun lepas waktu itu saya lagi laper2nya soalx dari pagi blum sarapan ..maklum anak kost yang jomblo jd nggak ada yg ngurusin makanx .. hehe..trus waktu itu diajakin bang Ramadlan Kurniawan seorang sahabat yang ngerangkap bapak kost saya waktu itu, sekaligus mentor dan mau2nya menjadi tempat curhat saya selama ini…hehehe.!! Seorang sahabat yang senantiasa ringan tangan membantu kawan2x, termasuk sy yg paling sering ngerepotin dia…sosok yang boleh saya nilai sebagai sosok yang “tangguh” dan “bertanggung jawab”… dialah yang pertama kali memperkenalkan saya apa itu PCIM.. !!

Lucu sih kalau saya teringat kembali kejadian di pagi menjelang siang itu. Waktu itu saya nanya balik ke dia “ ada makan2nya nggak bang??” waktu dia nanya kesaya “bud siang ini ada kgiatan gak..? klw nggak ada yuk ke UIA ada acara ngumpul2”.. jawabnya waktu itu simple “ada lah!!”… lalu dengan respond dan semangat 45 saya langsung menjawab “oke bang, sy ikut!!”….

Pertemuan siang itulah awal dari saya berinteraksi dengan orang2 Muhammadiyah di M’sia, orang2 PCIM Kuala Lumpur… dan!!, ……. Ntah mengapa .. ketika itu saya amat terkesan dengan yang namanya “kedewasaan” serta “semangat” dari orang2 yang ada dalam ruangan rapat itu… ada sesuatu yang baru… sesuatu yang membuat saya begitu tertarik dengan melihat interaksi yang terjadi didalam ruangan itu….. interaksi yang bagaikan magnet yg mengusik keingintahuan saya lebih lanjut… khususx tentang orang2 yang ada dalam ruangan itu.. tentang PCIM-KL dan tentang kemuhammadiyahan secara umumnya..!!

Di ruangan itulah sy pertama kali berkenalan dengan beberapa orang2 dengan basic keilmuan yg “high level” dan spirit berdakwah yang “extraordinary”,.. Dan diruangan rapat itulah saya dibuat terperangah dengan sikap kedewasaan yang dibungkus dalam intelektualitas serta silaturahim dlam berorganisasi. Beberapa sosok yang kedepanya ternyata saya diberikan kesempatan untuk bisa menimba ilmu, mencotoh dan berinteraksi bersama mereka. Dalam ruangan itulah semangat berorganisasi saya bangkit kembali, setelah jelang beberapa saat vakum, yah mungkin sih!!..sudah “jenuh” dengan berbagai polemik serta nuansa “ketidak dewasaan’ dimana “emosi” masih sering menjadi pemandangan umum ketika interaksi di bebeberapa organisasi yg pernah sy mengambil bagian di dalamnya. Namun, pada hari itu, suatu pemandangan baru, suatu “atmosphere” baru saya temukan dalam berorganisasi,..
Anyway, sedikit “flashback” masih segar dalam ingatan saya waktu pertama kali mau ikut sebuah organisasi kemsyarakatan… bapak saya yang sudah kenyang dgn pengalaman organisasix pernah berpesan kayak gini ke saya … “nak..!!, klw ikut organisasi itu lihat2 dulu’… "lihat" organisasi itu kental tidak, dgn nuansa islaminya, trus “lihat” orang2nya ada nggak yang bisa kamu timba ilmux … waktu itu sya masih ingat beliau, menggunakan kata bisa “dicopy kemampuanya”….. yah itulah 2 “explicit criterion” yg di sarankan bapak saya, seorang dedengkot HMI di masa2 jayanya.. yang menurut shahibul hikayat, beliau sesaman dgn Pak JK di HMI komisariat UNHAS, cuman beliau sering bercerita sambil mesem2 sambil menahan tawa, katanya waktu itu pak JK ketua HMI dan dia cuman “tukang suruh2nya”..hahaha ..Nah kurun waktu dri remaja sampai sekarang (sekarang juga masih nampak remaja kok..merasawetmuda.com), 2 kriteria itulah yg selalu melandasi saya ketika memilih aktif dan berkecimpung di bebebrapa organisasi selama ini….
Anyway kembali ke cerita asal, nah di ruangan itulah saya menemukan tidak hanya 2 kriteria tersebut, bahkan lebih dari itu saya menemukan atmosfir baru yang penuh kebersahajaan dan kedewasaan yang di bungkus dengan semangat “amar ma’ruf nahi mungkar” saya terpukau, kaget dan terus terang excited. Dan didalam ruangan itulah saya “tidak hanya” menemukan “ada” tapi “beberapa” sosok figure yang “berisi” namun “low profile”, yang kedepanya sy merasa beruntung bisa berinteraksi langsung dengan mereka, sekaigus ber-PCIM bersama mereka di Kuala Lumpur.

Nah, semenjak saat itulah sampai saat sekarang ini, salah satu aktivitas keseharian saya selain berkuliah di Fakultas Linguistics, University of Malaya, trus nyambi nyari duit dibeberapa spot di KL, sy jg ber-PCIM…haha… anyway dengan ber-PCIM, sebenarnya saya sangat beruntung loh,..!! bisa banyak mengenal orang2 dan mendapat banyak kesempatan untuk mengembangkan diri,.. namun diluar semua itu saya merasa sangat, sangat beruntung….. bisa mengenal beberapa sosok2 dengan karakter yang luar biasa. seprti sosok yang “berilmu sekaligus memeliki kemampuan managerial yang handal” seperti Prof.Akhyar Adnan, sang ketua PCIM.ada juga Sosok yg “tegas” dan “punya kedalaman ilmu agama” seperti ust.Arifin Ismail, sosok yg penuh “energy” dan “easy going” seperti pak Zulfan Haidar. Dan figur lain seperti pak Sulthon Kamal yang penuh “ketenangan namun efektif dalam bekerja” dan yang laen.laenx,..masih banyak sih sebenarnya yang saya “salut” atas sumbangsihnya dalam mengembangkan PCIM di Malaysia selama ini, namun yang menjadi favorit saya ..hehehe ..ialah Sekum PCIM, pak DR.Sonny Zulhuda, yang menurut saya sosok yang bersahaja dgn senyum yang tak pernah hilang dari wajahnya.

Nah..!! itulah beberapa figur yang saya lihat pertama kali di ruang rapat siang itu,… sosok yang banyak membuat sya berfikir... “bisa nggak yah sy jg seperti mereka”….. Btw,.. sebenarnya pada saat rapat diruangan tersebut saya jg amat berkesan dgn beberapa sosok anak muda yang sy rasa umurnya nggak jauh2 amat dgn saya… seperti mas Nostalgiawan dan mas Rahmat.R mereka berdua adalah sosok2 penuh talenta dgn semangat dan konsistensi yang tinggi yang dalam kurun waktu setahun ini saya melihat begitu bersemangat dalam ber PCIM di Kuala Lumpur ini..

Bercerita tentang semangat orang2 di PCIM Kuala Lumpur, memang banyak di penuhi dgn figur2 yg penuh semangat dengan berbagai latar belakang dan basic keilmuan masing2 mewarnai perjalanan PCIM di Malaysia sampai saat ini, bahkan sosok yang suka kontroversial dgn pengamatanx yg sering subjektif sehingga sering membuat polemik di KL seperti bang Afriadi Sanusi pun ketika menyangkut PCIM langsung semangat, nah mereka2 dan semangatnyalah yang telah menghidupkan gerakan muhammadiyah di luar negeri.

Dear all…. itulah sedikit tulisan tentang beyond the PCIM di Malaysia, namun Sebenarx tulisan ini saya buat berkenaan dgn akan diadakanx Musyawarah cabang Istimewa Luar Negeri Muhammadiyah, esok 3 February 2011, di Internationa Islamic University of Malaysia di Gombak,.. jadi cerita ini, yaah!!..saya sedikit bernostalgia dengan “ber-flashback ria” dengan memory tenatang awal saya berkenalan dengan PCIM di Malaysia serta para pengurus2 PCIM yang esok akan segera mengembalikan amanah yang telah dipercayakan kepada mereka,… semoga siapapun esok yang terpilih menggantikan Prof Akhyar Adnan, sebagai ketua PCIM yang baru bisa membawa PCIM lebih mantap kedepanx.

Anyway, awal yg “unik” ketika sy dulu pertama kali berkenalan dgn PCIM Malaysia, pada rapat yg, saya sebenarx “ngincer” makan siangx doang…hehe… akhirx menghantarkan saya berkenalan dengan sosok yang “luar biasa”,.. dan ternyata rasa “Excited” dan “kagum” saya siang itu bsa menutupi perut saya yg tetap keroncongan krn cmn disumpal pakai 2 biji kue dan segelas air mineral dalam kotak snack yg di bagikan kepada peserta rapat pada siang itu… hehehe… but I felt that I’m so lucky,….

Last but not least, besar harapan saya semoga acara esok lancar dan penuh kedewasaan seperti yg selama ini saya lihat dalam interaksi saya bersama rekan2 di PCIM. dan tidak seprti organisasi2 yg lain, yang ketika ada moment pergantian kepemimpinan kadangkala harus berakhir dgn adanya pihak yg “sakit hati” karena kalah atau tidak terakomodir …. esoklah pembuktian,..apakah benar PCIM Kuala Lumpur adalah organisasi yg dewasa dan penuh dengan orang2 yang berjiwa besar… kita lihat …..esok di Auditorium IIUM… kalau sempat kesana yah!!


KL, 2 feb 2011 (malam menjelang Muscab PCIM Malaysia 2011)
Yg dapat tugas jadi Sekertaris Muscab ..hehe

“b”

Tuesday, January 11, 2011

Sahabat & Cerita Sebuah Lesung Batu


Pindah rumah, serasa pengantin baru,.. haha, maksudx tuh sibuk berburu peralatan rumah tangga. Yah begitulah aktivitas kami beberapa hari ini, sibuk ngumpulin peralatan and kelengkapan rumah tangga.


Awal ceritanya seperti ini.. bermula ketika saya sepakat dengan beberapa kawan2 para Tansri (tanpa istri) untuk memulai hidup yg baru di rumah yang baru. Setelah berburu tempat tinggal yang pas, akhirnya kmi menemukan sebuah apartment yang tepat baik dari segi lokasi maupun kenyamanan. tepatx di blok 21 Apartment Taman Bukit Angkasa, Kuala Lumpur.

Setelah memasuki apartment kami yang baru, kami berlima yang terdiri Pak Nuris yg berprofesi dosen di UNRI dan UM, Pak IS dosen di lampung, Kang Ari, entrepreneur sukses di bandung yg lagi ngambil Phd di UM, Zidny student master dri cirebon dan seorang anak ganteng dari Makassar..(hehehe dilarang protes), maka lengkaplah tim power rangers penghuni markas Q-ta lantai 13 no.X. nah setelah berkumpul malam itu kami para penghuni markas Q-ta (sebutan buat apartment kami) kami memulai rapat mengenai masa depan rumah baru kami ini termasuk memilih ketua rumah yang bertanggung jawab atas mnsejahterakan rumah dan para penghuninya..haha, dan rapat pertama di apartment baru kami itu berlangsung dengan suasana sangat2 demokratis dan menghasilkan banyak kesepakatan2, salah satu butir kesepakatannya seperti memilih anak ganteng dari makassar, pemilik blog ini untuk menjadi ketua rumah dengan masa bakti 2011-ntah sampai kapan..haha..nasib.nasib.

Nah setelah terangkat si anak makassar yang satu itu memulai gebrakanx dengan membuat proker,.. melengkapi apartment baru kami itu dengan peralatan kelengkapan rumah tangga dan dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,.. Jakarta 17 agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia .. Soekarno-Hatta ( looh kok jadinya proklamasi nih).. maksudx tuh sesegera mungkin melengkapi rumah biar nampak seperti rumah tempat tinggal, namun melihat situasi keuangan dari kami masing2 yg sdh agak kepayahan soalx sewa rumah kami ini lumayan juga bikin kantong kempes,.. sewa bulananx rm.750 mesti ditambah deposit 2 bulan trus ditambah deposit listrik RM.200 so total yg kami kluarkan untuk menempati apartmen baru kami ini sekitar RM.2450, blum lagi sekarang awal semesteran jadi mesti bayar uang kuliah lebih prioritas..hehe

So melihat situasi keuangan kami semuax maka diputuskan untuk membeli perlengkapan yg urgent2 aj.. beruntungx apartment kami sdh tersedia mesin cuci, kulkas, kompor, jadi kami nggak perlu lagi saweran untuk beli itu smuax. nah pada akhirx kami mendapat jatah masing2 untuk menyumbang bagi kelengkapan rumah, ada yg nyumbang TV, rice cooker, wajan, panci, piring, mangkuk, gelas.dll walhasil rumah kami sdh nampak macam rumah sebagai tempat tinggal… dengan segala kelengkapanx ala mahasiswa Indonesia yang jauh dari kampung halaman.

Namun yang membuatku belum puas dan terkadang membawah kesedihan yg teramat pilu.. (lagi.melow.com..hehe) karena rumah kami itu belum dilengkapi dengan fasilitas penggilingan batu buat nyambel atau ulekan sambel yg klw dalam bahasa inggris versi makassarx dinamakan “cobek-cobek”…hehe,.. FYI saya ini typical orang yg suka makanx yg pedas2 loh, nah makanya kalau makan saya selalu nyari sambel..hehehe. saking sukanya sambels kata “sambel” di kasih akhiran “s” jadi kesanx jamak, so maksudx itu, saya suka makan berbagai jenis sambel, termasuk, sambel terasi, sabal ijo, sambal balado, sambal teri,dll pokokx sambel.bel.bel..hehe bahkan kadang pikiran unik muncul dlm kepala,.. ntar requestx kalau nyari istri mesti yg jago ngulek sambelnya…hahaha…coz’ I love sambel.

Nah ternyata setelah saya berburu di berbagai mall dan ternyata tidak berhasil menemukan barang tersebut maka saya putuskan untuk merubah target pencarian ke pasar2 tradisional dan akhir ketemu di pasar malam …nah loh kok bisa,.. kebtulan lagi jalan2 di pasar malam dan pas ada yang ngejual.. namun alangkah sedihnya, (lebay lagi.com) setelah capek2 berkeliling dan menemukan lesung batu yang dicari-caria eeh maharnya (baca; hargax) mahal banget… , harga yang di pasang makcik2 penjual itu gila2an untuk sebuah lesung batu,..alasanx klasik,.. ini barang import.hehe….. wah bisa2 tekor sampai akhir bulan nih... wadooii gmna nih… duit di dompet kagak cukup… terpaksa rencana pembelianx di postpone dulu..hehehe nunggu gajian yang tinggal beberapa hari lagi, dari pada saya nggak makan,..masak mau makan lesung batu doang... walaupun import, kagak deh..thanks ... hehehe

Tapi sempat kefikiran sih,.. kok harga lesung batu itu segitu mahalx,.. trus muncul lagi fikiran pedagang saya,.. klw sy ngimport “cobek2” dari makssar satu container,.. bakalan untung brapa saya yah….hahaha, di makassarkan harga lesung batu murah and nggak semahal di KL loh.

Anyway ternyata semesta mencatat keinginan saya untuk memiliki lesung batu yang teramat-amat, sampai kebawa mimpi…(lebay lagi deh..hehe). dan esok pagix ketika saya bersilaturahim di rumah sahabat saya yang bernama mas Zainal Abidin walaupun di FBnya dia lebih memilih menggunakan nama “Zaka Abidin”.. padahal nama aslix sama dengan nama raja agung Malaysia, cuman rejekinya aja yg berbeza sedikit… hehehe namun sama2 raja kok. yg satu raja Malaysia yg satunya raja …. (hehehe ..rahasia).

Back to the story, akhirnya mas zaka (panggilan sayang kami ke dia..hehehe) tahu hasrat mendalam saya untuk memiliki lesung batu… tiba2 tersenyum lalu masuk ke dapur and menghadiahi saya sebuah lesung batu…seraya berkata …… “nih buat mas budi”.. hahaha ..sebuah lesung batu, hadiah istimewa di pagi hari..gumamku kepadanya…. heheehe hikmah bersilaturahim nih yee, sembari mengucapkan … “makasih mas!!....

Ntah sudah berapa kali mas zaka sahabatku ini, muncul sebagai solusi2 dari persoalan2 yang saya hadapi juga kawan2 disini sering kami hadapi,.. sosok yang dlam fikiran saya sering terlintas “mungkin” didalam darahnya mengalir solusi2 buat orang2 disekililingx kali yee,.. sahabtku yang asli jawa ini memang orangx supel dan senang membantu, sosok yang mungkin bukan hanya hasil pengkaderan bertahun2 jadi santri di pondok gontor.. tapi memang dia memiliki jiwa yang terpuji,.. pribadi unggulan.. sosok yang tangguh dalam mengarungi perjuangan hidup.

Anyway Sedikit saya akan bercerita tentang kawan saya ini dengan sedikit flashback view point,.. sebenarx saya sudah dua kali mendapatkan tawaran untuk menulis buku dari seorang kawan yang berprofesi sebagai penulis dan motivator di Indonesia. Sebuah buku yang akan kami beri judul “Terjun Bebas di Kuala Lumpur” yang bercerita tentang kisah2 keseharian kawan2 yang datang dengan modal nekat ke KL demi mengejar impian untuk kuliah di berbagi universitas ternama di KL dan sambil bekerja tentunya.. niatan awal kami mau joinan menulis buku ini sebenarnya cuman mau berbagi pengalaman2 dari kawan2 disini yang “fight” demi mengejar impian2 mereka,semoga dengan sampainya kisah2 tersebut bisa menginspirasikan banyak orang untuk terus belajar dan membuktikan bahwa tanpa dukungan beasiswa, pemerintah atw keluarga yang kaya mereka juga bisa sukses mengenyam pendidikan berkualitas... namun karena di sebabkan menulis buku itu harus fokus dan disisi lain saya juga harus kejar tayang thesis, blum lagi dituntut untuk nyari duit kuliah dgn nyambi sana-sini,.. maka saya agak menepikan projek tersebut.. entah sampai kapan,…tapi suatu saat saya pasti akan menuliskanya.

Nah semenjak saya mendapatkan tawaran membuat buku itu sebenarx kami sudah mulai memetakan orang2 yang kami anggap kisah keseharianx disini, bisa menginspirasi banyak orang,.. Kisah keseharian dalam mengejar cita2 dengan segala keterbatasan yang menjadikan orang-orang tersebut menjadi sosok2 yang tangguh dan layak untuk di contoh, dan salah satu dari orang2 yang saya incar sebagai tokoh dalam buku kami adalah sahabat saya Mas Zaka Abidin atau Zainal Abidin.

Sebenarnya tanpa sepengetahuan dia, saya sudah lama mengamati dan membuat catatan2 kecil tentang dia, tentang bagaimana anak seorang yang dari latar belakang keluarga yang sederhana di Pekalongan sana bisa melanjutkan study masternya di sebuah universitas paling tertua dan ternama di Malaysia, bagaimana demi menyambung hidup serta membiayai kuliahx sekaligus mengirimkan duit ke keluarganya, dia harus membanting tulang dengan menjadi supir pribadi seorang Datuk di KL,.. saya rasa dia pantas untuk menjadi salah satu tokoh di dalam buku kami kelak, yang kami harap bisa menginspirasi para pemuda-pemudi untuk tidak cengeng dalam dalam mengejar cita-cita sekaligus berkompetisi dalam kehidupan yang penuh perjuangan ini.

Selain mas zaka sebenarx saya juga sdh mengincar beberapa kawan2 dan para senior2 “terjun bebas” dalam mengejar impianx untuk mendapatkan sebuah pendidikan yang berkualitas dengan berbagai kisah2 perjuangan mereka di kuala Lumpur ini,… ada yang demi membiayai kuliahx dengan nyambi sbagai Assisten riset di kampus, koki atau pelayan di restoran, cleaning services di kantor2, guru2 privat, takmir masjid dan berbagai profesi lainya untuk menopang kehidupan meraka selama mengejar impian2 mereka di KL.

Sebenarnya ketika saya baru datang di UM ini beberapa tahun yang lalu saya sudah banyak mendengar tentang sepak terjang kawan2 yang berlabel “terjun bebas” ini di KL, dan bahkan dari beberapa senior-senior saya yg lebih dahulu mengenyam atmosphir UM,… mereka bahkan menyebut “dulu di UM ini anak2 yang kuliah nyambi kerja” jauh lebih banyak yang berhasil dari anak2 “orang kaya” yg borju atau anak2 yng datang dengan “beasiswa”,.. karena mereka lebih fight dan nggak gampang menyerah. kalimat2 seperti itu bukan sekali dua kali saya mendengarx dari para senior2 kami di UM. dan kalimat-kalimat itu yang membuatku tertarik dari dulu untuk mengenal dan bersahabat dengan kawan2 yang berlabel “terjun bebas” di KL, termasuk mas Zaka sahabatku ini.

Anyway back to the lesung batu itu,.. saya fikir karena saya telah mendapatkan budi baik dari sahabat saya ini,.. apa salahnya jika saya menawarinya untuk di traktir makan pagi itu….namun saya jadi malu,… ketika saya mencoba untuk “ngebayar” hadiahx berupa lesung batu yang sudah berhari-hari saya cari itu, sy coba menawarkan untuk mentraktir dia makan roti canai dan segelas teh tarik seperti yg kerap kami lakukan dengan saling mentraktir di kedai bawah ketika siapa yg mendapatkan rejeki lebih.. jawabx kalem “terima kasih" lalu dia melanjutkan dengan sebuah pertanyaan pelan, karena melihat raut wajah saya yg mungkin agak sedikit kecewa…. Lalu melanjutkan kalimatx dengan sebuah pertanyaanx “maaf mas budi, hari ini hari apa?"... lalu dgn sigap saya menjawab "senin mas, kenapa".. lalu dgn nada yg lebih tenang dia menjawab "saya puasa"................. ada perasaan malu tiba2 terbersit di hatiku........................... aku kalah lagi dri segi ibadah hari ini dari sahabatku itu...

Kuala Lumpur 2011
Budi Hamuddin





Sunday, November 21, 2010

Mengapa Banyak Hewan Kurban Yang Menangis?

Teman-teman.

Di hari Raya Iedul Adha banyak sekali hewan ternak yang dikurbankan. Umat Islam meyakininya sebagai bagian dari warisan Nabi Ibrahim alaihissalaam. Kepada Ibrahim Tuhan mengajarkan kesediaan untuk berkorban. Kemudian ajaran itu diabadikan oleh Tuhan melalui Nabi-Nabi yang datang kemudian. Setiap mahluk yang tunduk kepada Tuhannya tentu akan dengan senang hati menjalani perintah-Nya. Termasuk hewan-hewan ternak itu. Tetapi, apakah setiap hewan kurban bersuka cita ketika mereka memberikan pengorbanan itu?

Di masa kecil, hati saya sering dipenuhi oleh kisah-kisah indah yang menceritakan tentang hewan-hewan yang senang kalau dipilih untuk menjadi kurban. Meskipun mereka mati, namun kematiannya membuat Tuhan senang. Sehingga, hewan-hewan itu bisa menjadi mahluk yang disayang oleh Tuhannya.

Setelah dewasa, sudut pandang saya mulai berubah. Bahkan, panca indera saya merasakan ada hewan yang meneteskan air mata ketika terpilih menjadi kurban. Semakin saya tua, semakin banyak cerita tentang hewan-hewan yang menangis itu. Lalu saya bertanya dalam hati; ”Apakah hewan-hewan di zaman ini sudah enggan untuk diajak lebih dekat dengan Tuhan?”

Lama saya memikirkan sebuah jawaban. Hingga saya kembali teringat tentang apa yang pernah saya alami dulu. Sewaktu masih kecil, saya adalah penggembala domba. Dan saya biasa berbicara dengan domba-domba saya. Kali ini pun saya merasa seolah tengah berdiskusi dengan mereka.”Wahai domba-dombaku,” Saya bertanya; ”mengapa sekarang kalian enggan menjadi hewan kurban?”

Domba-domba itu terperanjat, lalu menjawab;”Embeee...k” katanya.

”Kenapa begitu?” balas saya. Lalu mereka berkata:”Bekmbek, eeeeeembeeeeek....”

Anda yang tidak mengerti bahasa para domba tidak akan memahami isi dialog kami. Tapi, sekarang saya faham mengapa banyak hewan kurban yang menangis di hari raya Iedul Adha. Para domba bilang, mereka menangis karena banyak sekali orang yang berkurban bukan untuk mencari karunia Tuhan. Melainkan sekedar ingin mendapatkan pujian. Para domba dan teman-temannya sesama hewan kurban sedih sekali melihat perilaku para manusia. Mereka mengira bahwa kurbannya itu akan sampai kepada Tuhan sebagai suatu amalan. Padahal dengan niatnya yang tidak lurus lagi, tidak mungkin Tuhan menilainya sebagai suatu kebaikan.

Diantara manusia ada yang berkurban karena merasa ’tidak enak’ oleh tetangganya. ”Orang mampu kok tidak berkurban, apa kata dunia?” Padahal hanya soal membayar pajak yang boleh sambil bilang begitu.

Diantara mereka juga ada yang berkurban untuk sekedar pameran. ”Lihat nih, hewan kurban gue yang paling gede!”

Ada pula yang berkurban untuk beragam alasan lainnya selain mendekatkan diri kepada Tuhan. Ibadah sudah berubah menjadi sekedar ritual yang hampa akan makna. Maka wajar jika para hewan yang dikurbankan itu merasa pengorbanannya tidak lagi memiliki nilai spiritual seperti halnya yang diajarkan Tuhan kepada Ibrahim.

Domba-domba saya bercerita tentang betapa banyaknya manusia yang mengira bahwa kurbannya bakal diterima oleh Tuhan. Padahal, Tuhan sudah berfirman bahwa tidak sedikitpun bagian dari hewan kurban itu akan sampai kepada-Nya. Tidak dagingnya. Tidak darahnya. Bahkan tidak sekalipun hanya sehelai bulunya.

Domba-domba saya bercerita tentang betapa sedihnya mereka melihat tingkah polah manusia yang telah kehilangan esensi dari kurbannya. Mereka hanya melihat jasad kasar hewan-hewan yang dikurbankan. Padahal hakekat dari kurban melampaui batasan-batasan kasat mata belaka. Karena hakekat kurban adalah komitmen untuk menyembelih nafsu kebinatangan yang masih berkeliaran didalam diri kita.

Binatang tidak malu membuka-buka aurat didepan umum. Kita berkurban, tapi tetap berbangga hati dengan aurat-aurat yang kita perlihatkan. Binatang tidak segan untuk merebut makanan milik teman. Kita berkurban, tetapi masih berani merampas harta benda yang bukan hak kita. Binatang tidak sungkan untuk mengumbar syahwat dimana saja dan dengan siapa saja. Kita berkurban, tapi tidak lagi menghiraukan siapa yang muhrim dan siapa yang haram untuk berhubungan intim. Binatang juga berprinsip siapa yang paling kuat fisiknya, dialah yang menjadi rajanya. Kita berkurban, namun masih gemar menerapkan hukum rimba sehingga akal dan nurani kita tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

Domba-domba saya bercerita, betapa sedihnya mereka melihat tingkah polah manusia yang berkurban namun tetap membiarkan hidup sifat-sifat kebinatangan didalam dirinya. Sehingga di hari raya Iedul Adha, banyak orang yang kehilangan makna dari kurban yang dilakukannya. Diakhir pertemuan itu, domba-domba saya berpesan;”Jika engkau berkurban, maka luruskanlah niatmu hanya untuk Tuhanmu. Dan sembelihlah nafsu-nafsu kebinatangan didalam dirimu. Maka aku akan bersuka cita untuk menjadi simbol kurbanmu....”

Ketika domba saya hendak dikurbankan, dia terlihat meneteskan air mata. Lalu saya bertanya;”Mengapa engkau menangis? Apakah aku belum meluruskan niatku?”

Domba saya berkata;”Sekarang aku menangis oleh rasa syukurku, karena Tuhan telah memilihku menjadi hewan kurbanmu....”


source;
blog; Dadang Kadarusman
Leadership & People Development Training