Pages

Thursday, May 3, 2012

I-City



Semalam tanpa kuberitahu terlebih dahulu, istriku kuajak ke suatu tempat yang bernama I-City. Suatu lokasi pariwisata keluarga, yang terletak di Bandar Shah Alam Malaysia. Ceritanya istriku semalam “kuculik” kesana tanpa sepengetahuanya. Soalnya kalau kuberitahu akan kubawa kesana pasti dianya “menolak”…Bersikukuh dengan janjinya yang tidak akan pergi ke I-City… dia kadung kecewa dengan tempat wisata yang menawarkan sejuta lampu-lampu itu. Pengen tahu kenapa istriku sampai kecewa dan akan menolak, kalau tahu akan dibawa kesana??... Silahkan lanjutin ngebaca ceritanya yaa..

Sebenarnya kami sudah beberapa kali merencanakan akan berwisata kesana, dan setiap kusinggung recana mengenai jalan-jalan ke I-city, binar-binar dimata istriku langsung muncul. Nampak dengan jelas istriku ingin sekali kesana. Kalau di hitung-hitung sudah ada 7 kali  kami merencanakan akan kesana namun selalu ada aja kendala mostly gara-gara Hujan dan saya mesti lembur kerja.

Sampai malam sabtu kemaren, istriku bener2 “merajuk” ketika planning kami ke I-City batal lagi. Sampai istriku berkata “adik nggak mau lagi kesana..titik”… trus kutanya “kenapa dek..?”… “selalu ada aja halangan” .. jawabnya dengan pendek… dan istriku pun melajutkan merajuknya dengan sukses …. Sampai waktu makan malam.

Memang sih kendala di sabtu malam kemaren itu diluar dugaan kami, namun berkaca dengan peristiwa yang lepas, mungkin keputusan yang kuambil untuk membatalkan rencana ke I-City ada baiknya. Berjaga-jaga, jangan sampai hal-hal yang tidak di inginkan terjadi. Dengan alasan “faktor keamanan” kubatalkan janjian “pacaran” dengan istriku hari itu.

Saat itu memang masa-masa yang mencekam di KL, karena keesokan harinya akan diadakan demonstrasi besar-besaran oleh pihak oposisi yang di gawangi oleh partai-partai diluar pemerintahan. Aura demonstrasi dengan judul “Bersih 3.0” bener-benar membuat situasi diwilayah KL sungguh tidak nyaman. Patroli serta barikade polisi dan pemblokiran jalan ada dimana-mana khususnya di daerah-daerah yang dianggap rawan.

Situasi yang sangat tidak kondusif untuk beraktifitas apalagi acara “hang-out” dengan orang-orang yang kita cintai. Sungguh tidak romantis, jika saat mau berdua-duaan dengan istri sendiri tahu-tahu di ciduk polisi…hehe.   

Satu hal lagi yang membuat saya ragu untuk keluar “pacaran” dengan istriku  saat itu adalah warna kendaraan tunggangan kami “si bumblebee” yang berwarna kuning. Yang notabene warna yang menunjukkan “atribut” para demonstran. Silap-silap kami berdua diciduk polisi Diraja Malaysia gara-gara dikira mau ikutan demonstrasi juga…wkwk

Anyway, lagi-lagi ini masalah  politik, nggak di Indonesia, nggak di M’sia. Kalau nggak setuju dengan pemerintah yaa demo. Nah kali ini di M’sia cerita versi si merah vs si kuning. Dimana Warna merah melambangkan warna pendukung pemerintah lawan warna kuning si oposisi…..Si merah akan di demo si kuning. So terpaksa hari itu kembali lagi motor kuningku itu ngetem dengan damai di rumah aja, seperti ketika demonstrasi sebelumnya  “Bersih 2.0” beberapa waktu yang lalu terjadi… mau tahu cerita kami waktu itu ..bocorannya baca disini.

Saya pribadi mah nggak setuju dengan yang namanya demo-demoan apalagi yang anarkis yang sampai ngerusak-ngerusak tapi saya lebih tidak setuju dengan yang namanya  ketidakadilan terhadap rakyat apalagi yang di demon adalah pemerintah yang korup dan tidak pro rakyat seperti di beberapa kejadian di berbagai belahan dunia saat ini, termasuk mungkin yang terjadi dinegaraku sendiri Indonesia.

Namun bagian yang membuatku tertarik dari cerita si kuning yang mendemo si merah di Malaysia kali ini adalah berita-berita yang muncul di “akhbar” atau koran/suratkabar di Malaysia 1 hari selepas “Bersih 3.0” berlangsung.

Sebagai mahasiswa linguistics University Malaya dan pemilik nilai mata kuliah CDA (critical discourse analysis) yang bisa dibanggakan…ceeile…hahaha. Phenomena pemberitaan mengenai “bersih 3.0” langsung mengusik naluri Linguist-ku.  Jadi tadi pagi langsung kubeli surat kabar yang Pro-pemerintah dan yang Pro-Oposisi. Hehe,… Hasilnya kawan-kawan pembaca pasti sudah menebak bagaimana peristiwa demonstrasi itu di beritakan…. Kalau belum bisa menebak kalau gitu lihat lagi deh digambar diatas dan baca judulnya dengan teliti, minimal sedikit banyaknya kita belajar tentang ilmu “mass media” dengan memperbandingkan 2 koran lokal dengan oplah yang besar di Malaysia. 

Prof. Dr. Farclough
Mass media seperti Koran, TV acap kali dipergunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk penggiringin/pembentukan opini karena daya jangkaunya. Jadi teringat dulu waktu belajar mata kuliah  CDA dengan Prof. Zuraidah dan Dr. Zurin yang belajar langsung dengan Farclough dedengkot CDA dan Linguist yang terkenal itu (jadi secara nggak langsung saya ini cucu murid Mr. Farclough…. Numpang terkenal aahh …hahaha)…anyhow di Mata kuliah itu saya belajar bahwa “mass media” akan selalu dipengaruhi oleh; Ideology, Policy maker serta Rating/oplah.  Jadi diperlukan critical analysis ketika melihat sesuatu bentuk discourse di mass media agar kita tidak tersesat.

Alamakkk!!,… ngapaen yah ngebahas Demo, Mass media sampai melibatkan Mata kuliah kesukaanku CDA.

Anyway yuks back to the story… Story tentang kisah “merajuk” istriku dimalam itu… Alamak, kalau ini cerita itu tersebar bisa-bisa saya kena “embargo”… hahaha. Tapi sebagai pencinta CDA dan cucu murid dari Mr. Farclough saya tetap akan bercerita tentang kisah dimalam itu.

Nampak kekecewaan dimata istriku ketika kami membatalkan rencana kesekian kalinya ke I-city, sampai-sampai terucap kalimat dia berujar “nggak akan ke I-city lagi”…. Deg.deg dueerr!!... kaget juga sih ngedenger itu langsung terucap dari mulut mungil yang sehari-harinya selalu mengatakan yang baik-baik, manis-manis khususnya kalau berhubungan dengan saya… Seperti  “abang ganteng deh”,..”Abanglah laki-laki paling ganteng no 1 di seluruh dunia” atau “I love you bang, bertubi-tubi”… dan masih banyak lagi yang lainya….hahaha....  tapi ntar dikira saya dikira narsis bin lebay stadium akut… padahal itu 100% fakta,… 

Off course dong sudah selayaknya suami atau istri kita yang menjadi “kekasih halal” yang merupakan orang yang paling cantik/ganteng dimata kita…. Kalau nggak patut dipertanyakan itu…soalnya bagiku istrikulah juga wanita paling baik, paling manis paling cantik no.1 sedunia…. Paris Hilton, revalina S temat, Anna altafunnisa aja lewat.. tetep istriku yang terbaik.

Dalam hati ketika melihat binar di mata istriku itu pudar dan berganti mata yang berkaca-kaca menahan kekecewaan (agak lebay sih..hehehe). Tapi saya sadar bahwa saya sudah membuat istriku sedih. Dan dalam hati saya langsung berjanji “saya akan secepatnya membawa istriku ke I-city"... 

Dan semalam tanpa memberitahu istriku mau kemana sebenarnya. Kubonceng istriku dengan motor kuningku ke arah luar Kuala Lumpur menuju Shah Alam. Sebenarnya sih istriku sempat nanya ketika kuajak dating keluar malam itu itu trus kubilang aja ke “Icee” buat liat bintang-bintang. Padahal kata icee itu adalah akronim samaran dari I-City tempat dimana istriku akan kubawa.

Tapi dasar istriku orangnya cerdas, dibelokan terakhir  diatas motor kuningku menuju ke I-city dia langsung bisa menebak akan di bawah kemana si doi. “kita mau ke I-city yaah bang?” tanyanya. Kufikir dia akan marah atau akan minta pulang ketika dengan jujur kujawab “iya sayang”, padahal pengen kuberi kejutan setibanya di I-city. Tapi apa yang terjadi, pegangan tanganya langsung mengetat di pinggulku, sampai sesak napasku dibuatnya, lalu istriku berkata “I love you sayang”.

And the story ended so sweet malam itu, semalamam di  I-city kami bergandengan tangan berjalan-jalan melihat begitu banyaknya lampu-lampu yang bersinar terang yang berbentuk beraneka ragam ada yang berbentuk pohon, binatang, orang,dll dan Istriku sangat menikmati malam itu. I -City atau julukanya “the City of Lights” semalam itu telah menambah binar-binar cahaya indah pantulan dari ribuan cahaya lampu di mata istriku.. Indah.

Nampak dengan jelas semalam binar-binar indah kebahagian terpancar dari matanya yang teduh, mata yang dulu dan sampai sekarang selalu menyimpan kekuatan yang "aneh" dimana setiap kutatap mata istriku, rasanya,  rasa sayang dan cintaku terhadanya semakin besar, Saya cuman bisa berucap pendek ketika ungkapan "I love you abang" keluar dari mulutnya yang indah berkali-kali,... "I love you too sayang".


Love en Honey 

Budi & Cathy